Mohon tunggu...
Desri Coudia Marliana
Desri Coudia Marliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Jambi

Belajar. Hargai proses. Bertumbuh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya dalam Menulis Skripsi agar Tidak "Menghantui"

21 April 2021   09:11 Diperbarui: 21 April 2021   09:22 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa yang terlintas dipikiranmu setelah mendengar kata “Mahasiswa”? Pelajar di tingkat perguruan tinggi kah? Manusia yang memiliki wawasan dan ilmu pengetahuan luas? Manusia yang mampu mengubah dan menjawab tantangan peradaban dunia? Manusia yang berkontribusi dalam memajukan suatu negara dan bangsa? Atau si pelaku dalam aksi unjuk rasa?. Agaknya, point terakhir menjadi paradigma di hampir sebagian kalangan masyarakat yang beranggapan  bahwa mahasiswa merupakan bagian dari pelaku dalam aksi unjuk rasa. Mahasiswa berasal dari kata "Maha" dan "Siswa". Maha yang artinya amat, sangat, teramat, dan besar. Sedangkan Siswa artinya murid. Jadi, dapat dikatakan bahwa mahasiswa adalah murid yang besar. Mahasiswa merupakan seseorang yang sedang menempuh pendidikan di suatu perguruan tinggi dengan menempuh program studi tertentu. Sedangkan mahasiswa tingkat akhir ialah mahasiswa yang sedang menjalankan proses pengerjaan tugas akhir. Menurut (Prof Dr. H. Sukiyat, 2019) tugas akhir merupakan suatu karya tulis ilmiah mahasiswa dalam bentuk skripsi, studi kasus, atau legal memorandum, yang dapat berupa penjelasan dari hasil penelitian yang membahas mengenai suatu masalah, disusun dan dipertahankan sebagai pra syarat dalam salah satu bentuk pemenuhan tugas akhir untuk mendapatkan gelas Sarjana.

Penyusunan tugas akhir atau skripsi dilaksanakan secara perorangan, yang artinya mempunyai tujuan supaya mahasiswa terkhususnya mahasiswa pada tingkat akhir dapat menemukan, memperoleh serta menelusuri masalah yang akan diteliti dalam tugas akhir skripsi secara mandiri dengan harapan bahwa mahasiswa pada tingkat akhir mampu memperoleh informasi dan wawasan yang ilmiah sehingga dapat menjadikan penelitiannya sebagai bahan atau sumber referensi, studi banding, dan lain sebagainya. Akan tetapi pada realitanya, dalam pengerjaan tugas akhir skripsi terdapat mahasiswa tingkat akhir yang masih mengalami kendala atau hambatan. Problematika dalam penyusunan dan pengerjaan tugas akhir skripsi masih menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian mahasiswa, tak terkecuali mahasiswa pada tingkat akhir. Mahasiswa beranggapan bahwa skripsi merupakan kegiatan, tugas dan pekerjaan yang berat sehingga dari pemikiran tersebut menimbulkan kendala dan hambatan yang membuat mahasiswa mengalami stres, takut, cemas dan lain sebagainya. Kendala dan hambatan yang sering dialami mahasiswa pada tingkat akhir yang sedang menyusun dan mengerjakan tugas akhir skripsi menurut (Dewi, 2018) yang dapat dilansir pada laman  repository.uinjambi.ac.id, antara lain sebagai berikut:

  • Menentukan judul penelitian,
  • Mencari buku dan bahan literatur,
  • Kemampuan akademis, dan
  • Menganalisis data.

            Selaras dengan hal di atas, Mujiah dkk (2001) yang dikutip dalam skripsi yang berjudul “Kesulitan Mahasiswa Akhir dalam Menyusun Skripsi”, menyatakan bahwa dalam penyusunan tugas akhir skripsi terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh mahasiswa pada tingkat akhir, antara lain seperti, takut untuk bertemu dosen (dosen pembimbing), rendahnya motivasi mahasiswa, menemukan kesulitan dalam menentukan judul skripsi, mengalami kesulitan dalam mencari buku atau sumber literatur lain yang berkaitan dengan penelitian yang akan diteliti, kurangnya pengetahuan dalam melakukan penelitian, serta dalam menganalisis data mengalami kesulitan.

            Berdasarkan beberapa kendala dalam penyusunan tugas akhir skripsi yang telah diuraikan di atas, maka dari itu perlu adanya upaya yang dilakukan agar mahasiswa pada tingkat akhir dapat mengatasi kesulitan yang dialami dalam penyusunan tugas akhir skripsi. Upaya yang dapat dilakukan tersebut diantaranya:

  • Melakukan olahraga yang cukup supaya dapat mempertahankan kesehatan pada fisik. Kesehatan fisik perlu dipertahankan karena dengan semakin kuat fisik yang kita miliki, maka dapat semakin kuat pula diri kita dalam mencegah akibat yang ditimbulkan dari stres yang dirasakan.
  • Membangun dan menjalin komunikasi yang baik dengan teman, terutama teman sebaya. Dalam hal ini, kita dapat mengungkapkan kepada teman mengenai sesuatu yang sedang kita rasakan. Selain itu, juga dapat mengutarakan terkait problematika apa yang sedang dialami sehingga dengan mengungkapkan problematika tersebut dapat mengurangi beban dan tingkat peroblematika yang sedang dirasakan. Ketika permasalahan yang sedang dialami berkurang, maka dapat memberikan dampak dalam diri kita.
  • Menerima diri sendiri dengan apa adanya. Artinya tidak insecure terhadap diri sendiri, terutama terhadap kekurangan yang ada pada diri. Karena percaya tidak percaya dengan mampu menerima diri sendiri dengan apa adanya, tidak menyalahkan diri dan tidak terus menerus merasa insecure maka dapat menciptakan suasana tenang dalam diri, dan pada akhirnya rasa frustasi yang ada di dalam diri perlahan-lahan dapat diminimalisir.
  • Mampu bertahan dalam kehidupan sosial pada lingkungan di tempat diri kita tinggal.
  • Menggunakan pendekatan konstruktif  dan mengambil sisi positif dalam menghadapi suatu problematika. Karena dengan kita selalu berpikir positif dan mengambil hikmah dari masalah yang sedang dihadapi, maka senantiasa rasa overthinking tidak timbul dalam diri kita. Selain itu, berpikir negatif yang berlebihan juga tidak dibenarkan sebab dapat berdampak pada stres.

            Dari kendala, hambatan dan upaya dalam mengatasi kesulitan yang dialami mahasiswa pada tingkat akhir yang sedang menyusun tugas akhir skripsi, muncul lah saran yang dapat dilakukan mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun tugas akhir skripsi, diantaranya yaitu: pertama, membangun komunikasi yang baik dengan teman karena dengan melakukan komunikasi seperti bertukar pikiran dengan teman maka dapat meningkatkan dan memberikan motivasi sehingga dapat lebih bersemangat dalam menyusun dan menyelesaikan tugas akhir skripsi. Kedua, untuk dapat memahami apa yang diinginkan dosen terkait penelitian yang akan atau sedang diteliti, oleh karena itu mahasiswa harus mampu memahami dosen dan meningkatkan komunikasi mahasiswa dengan dosen (dosen pembimbing). Dan ketiga, jauhkan pikiran-pikiran negatif yang dapat menimbulkan rasa overthinking  dan mengakibatkan stres di dalam diri mahasiswa. Mungkin hal-hal tersebut dapat mahasiswa terapkan dan aplikasikan pada saat mahasiswa akan atau sedang menyusun tugas akhir skripsi, sehingga tidak ada lagi paradigma yang mengatakan bahwa skripsi merupakan momok yang menakutkan bagi mahasiswa, terutama untuk mahasiswa tingkat akhir.

Sumber Pustaka:

Dewi, N. R. (2018). Kesulitan Mahasiswa Akhir dalam Menyusun Skripsi.

Prof Dr. H. Sukiyat, S. M. (2019). Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Surabaya: Jakad Media Publishing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun