Mohon tunggu...
desi Sekarwangi
desi Sekarwangi Mohon Tunggu... masih mahasiswa -

bermanfaat untuk orang lain=bermanfaat untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Gadget" Cinta di Hari Minggu

15 Maret 2018   20:53 Diperbarui: 15 Maret 2018   21:01 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : aura.tabloidbintang.com

"Wah, matahari selalu lebih cerah dari hari sebelumnya" pikir Desi seorang wanita yang sudah mulai beranjak ke usia dewasa. Anak sulung dari tiga bersaudara itu sedang menatap cuaca pagi yang cerah di halaman depan yang cukup hijau dengan beberapa tanaman merambat dan tanaman berduri di pekarangan yang tersisa sedikit. Tanaman-tanaman obat dan menjalar yang memberi warna hijau menjadi salah satu pelengkap istimewanya hari minggu untuk Desi karena Desi sangat akrab dengan tanaman-tanaman yang sengaja ditanam oleh Mamahnya tercinta. Setiap hari minggu ia selalu mengulurkan selang dengan aliran air yang deras lalu ia arahkan ke tanaman-tanaman hijau itu.

"ah segarnya pemandangan ini " ucap Desi dalam hati sambil melihat aliran air dari lubang selang yang ia tekan agar air keluar menyebar ke semua tanaman.

Desi bukanlah gadis yang terlalu rajin tapi ia hanya senang saja menyiram tanaman, karena baginya menyiram tanaman membuat pikiran yang selama ini berkabut menjadi terang dengan matahari dan juga pelanginya di dalam ruang otaknya. Namun, ada satu motif lain yang membuat Desi rajin menyiram tanaman, yaitu kalimat motivasi yang selalu ia tanamkan dalam pikirannya yang membuat ia selalu bersemangat menyiram tanaman.

"Aku menyiram tanaman bukan hanya kebaikan untuk tanaman, kebaikan ini juga untuk hewan dan manusia. Tanaman yang kusiram ini akan sehat lalu ia menjadi tempat tinggal hewan, lalu ia menjadi obat manusia, dan ia juga menghasilkan udara bersih untuk manusia" Itulah penggalan kalimat motivasi yang selama ini menjadi penyemangat Desi untuk selalu menyiram tanaman di saat ia berada di rumahnya.

Setelah menyiram tanaman, Desi biasa meluangkan waktu untuk membantu Mamahnya memasak di dapur minimalis dengan cat warna hijau.

"Mah, mau masak apa hari ini?" tanya Desi dengan nada yang ceria. Ia memang selalu begitu, bersikap ceria di depan orang tuanya karena bagi Desi tidak ada lagi kebaikan yang bisa ia lakukan untuk orang tuanya selain membuat orang tuanya merasa nyaman ketika mendengar perkataannya.

"Mamah nggak masak dulu Des hari ini" jawab mamahnya yang sepertinya sedang ingin juga menikmati hari minggu dengan melemaskan otot-otot yang tegang karena pekerjaan rumah yang selalu banyak setiap hari.

"yeayy makan mie dong" teriak Sholah, anak bungsu laki-laki yang senang sekali makan mie instant.

"hmm senang deh kalau makan mie" jawab mamah sambil berjalan ke arah ruang tv tempat Desi dan Sholah berada.

"pasti mau main PS (PlayStation) nih" tambah mamah sambil duduk di belakang kedua anaknya itu.

"iya dong, kan sekarang Hari Minggu" jawab Sholah dengan nada seperti seorang pemenang yang sedang senang mengambil bagiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun