Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Mengenal "Silent Treatment" dan 4 Jurus agar Hubungan dengan Pasangan Terjalin dengan Baik

3 Februari 2021   20:42 Diperbarui: 4 Februari 2021   03:45 1614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silent treatment (Sumber: www.usatoday.com)

Pertama, hilangkanlah sikap terlalu egois
Hal pertama yang harus diperhatikan agar tidak menciptakan silent treatment di antara pasangan adalah dengan tidak terlalu egois.

Sikap egois nyatanya tidaklah baik. Tetap kita ambil ilustrasi di atas, seandainya saja Ina tidak bersikap egois terhadap Rusyda dengan perkataan seperti, "udah tau salah masih banyak nanya lagi".

Secara tidak langsung Ina telah bersikap egois, seakan-akan dirinya tidak peduli dengan perasaan pasangannya dan memberikan sebuah vonis bahwa Rusyda benar-benar bersalah.

Hentikanlah sikap yang ingin selalu dimengerti tentang apa yang diri kita pikirkan. Pasangan kita sendiri tidak akan bisa membaca pikiran kita, pasangan kita tidak akan bisa menerawang apa yang ada dipikiran kita, jadi berpikir cerdaslah. 

Bersikap terlalu egois tidak akan menyelesaikan suatu masalah.

Kedua, jangan terlalu suka mencari masalah
Selanjutnya adalah jangan suka menuduh pasangan tanpa sebab terlebih lagi dengan berbagai macam stigma negatif.

Jelas terlihat pada ilustrasi di atas, Ina memulai semuanya dengan bersikap dingin bagaikan es terhadap pasangannya. 

Hal ini dimulai ketika dirinya melihat Rusyda sedang bersama Fia, padahal faktanya, mereka berdua hanya partner dalam bekerja, tidak lebih dari itu.

Dari sinilah kita bisa belajar, sebenarnya sesuatu yang pada awalnya bukan sebuah masalah bisa menjadi masalah yang panjang apabila tidak diselesaikan dengan baik.

Maka dari itu, jangan suka mencari masalah kalau nyatanya itu sendiri bukanlah masalah. Lebih baik positif thinking dari pada negatif thinking dan apabila stigma tersebut masih saja berputar-putar di pikiran, lebih baik dibicarakan dengan pasangan.

Agar memperoleh solusi dari permasalahan dadakan yang telah diciptakan tersebut. Daripada hanya sekedar berdiam-diam tanpa ada akhirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun