Mohon tunggu...
Deri Prabudianto
Deri Prabudianto Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya orang biasa

Wa/sms 0856 1273 502

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Namaku Awai 277-278

9 Agustus 2018   05:47 Diperbarui: 9 Agustus 2018   07:21 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Berapa harga sepotong es balok paling kecil ?" Ting Ling memajukan wajahnya hingga berjarak 10 cm dari wajah Tiong It.

"Dua puluh lima rupiah, " jawab Tiong It lesu, memundurkan wajahnya 20 cm.

Ting Ling mengeluarkan 25 rupiah, meletakkan di atas meja. Tiong It menyimpan uang itu ke laci, berteriak menyuruh Otan memotong setengah batang es balok.

"Aku sudah membeli, kenapa tak disilahkan duduk ?" tanya Ting Ling tanpa rasa segan.

"Es balok akan mencair kalau kamu duduk setengah jam disini. Sebaiknya kamu bawa pulang terlebih dahulu." Nasehat Tiong It.

"Biarkan saja cair. Aku ingin ngobrol denganmu." So Ting Ling duduk tanpa disilahkan.

"Katanya mau kursus kecantikan ke Medan. Kapan berangkat ?" Tiong It ogah meladeni Ting Ling. Ia ingin Ting Ling cepat berambus dari hadapannya.

"Ajak aku nonton malam ini, aku pasti berangkat " Ting Ling tersenyum memperlihatkan giginya.

" Tidak ada film yang bagus. " jawab Tiong It ogah-ogahan.

"Kalau begitu, temani aku ke Penginapan Megaria satu kali. Aku ingin bertemu seseorang, setelah itu aku pasti berangkat."

"Kenapa harus ditemani? Bukankah kamu bisa pergi sendiri?" skak Tiong It.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun