Mohon tunggu...
Deri Andriadi
Deri Andriadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lagi Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asap Riau, antara Derita Rakyat dan Proyek

4 September 2015   22:41 Diperbarui: 4 September 2015   23:59 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riau adalah Tanah Melayu, memiliki keramahan dan etika tinggi seperti tercermin dalam pantun2 melayu. Riau merupakan anugrah yg tak terkirah dari Tuhan. Riau tanah bertuah berbagai macam sumber daya alam dimiliki, Hutang yg luas tak terkira sebagai paru2 dunia katanya itu cerita dahulu. Kini Riau adalahm hamparan Luas Hutan Tanaman industry (HTI) untuk bahan Baku dua perusahaan besar kertas yaitu IKPP dan RAPP, Ratusan Ribu Hektar Kebun Sawit bak permadani saat dilihat dari ketinggian yg dimiliki puluhan perusahan beskala multinasional dan asing. Dibalik kehijauan yg membentang menyimpan kepedihan baik terjadi kerusakaan aneka ragam hayati, kerusakan hutan alami dan kerusakan ekonomi. Kebakaran Hutan merupakan kejadian berulang yg tiap tahun terjadi saat memasuki musim kemarau karena banyak manusia jahat maupun perusahaan dengan alasan efisiensi dan lebih murah secara ekonomi melakukan pembakaran dengan sengaja untuk mebuka lahan2 sawit baru. Pemerintah beserta jajaran sudah tahu ini akan terjadi di setiap memasuki musim kemarau namun sayang tindakan preventif tidak maksimal dilakukan. pemerintah lebih suka membiarkan kebakaran kecil dan akhirnya membesar sehingga sulit untuk di atasi. Mungkin cara berpikir pemerintah lebih besar api dan asap makan akan lebih besar juga alokasi dana yg disediakan untuk menangani kebakaran sehingga bisa menjadi bahan bancakan. Pesan Untuk Para pemimpin di negeri ini Ada pasal yg mengatur tentang hukuman mati bagi para koruptor dana2 bencana. Kepada para pemimpin di Negeri Ini belajarlah pada keledai dia tak akan jatuh dilobang yg sama unuk kedua kalinya.


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun