Kamu jomblo dan sedang mencari teman hati? Coba baca ini siapa tahu ini bisa jadi salah satu ikhtiar kamu.
Di zaman yang serba cepat dan digital sekarang semuanya serba canggih dan dibuat mudah, tidak terkecuali untuk urusan hati. Untuk yang pemalu dan susah berkomunikasi, selamat kamu tidak hanya sendiri, ada banyak orang yang seperti kamu termasuk juga saya.Â
Sifat pemalu dan tidak pandai berkomunikasi adalah penghalang terbesar yang saya miliki untuk memikat hati lawan jenis atau bisa jadi salah satu faktor lainnya adalah karena saya tidak bisa membaca "kode"
Entahlah, saya pun hanya bisa menebak-nebak apa yang membuat saya selalu gagal menjalin hubungan ke arah serius dan juga belum menemukan penyebabnya.
Berbagi cara sudah saya coba dari mulai bertanya ke teman, membuat proposal biodata (ta'aruf) via guru ngaji dan juga mengikuti online dating.Â
Dan ini adalah beberapa cerita tentang online dating yang sudah saya ikuti, kelebihan dan kekurangannya bisa kalian nilai sendiri. Siapa tahu kalian tertarik dan menemukan jodoh kalian.
1. TINDERÂ
Siapa sih yang gak tahu aplikasi dating ini? Sudah banyak kisah sukses para jomblo yang menemukan cinta sejatinya. Dulu sempat heboh cerita tentang presenter acara olahraga yang hari pertama kenalan di Tinder, hari kedua dibelikan mobil di hari ketujuh menikah. Saya pun tak mau ketinggalan dan ikut menginstal aplikasi ini dan setelah beberapa bulan saya berhenti dan memilih menghapus akun. Saya lupa apa penyebabnya? Mungkin karena harus membayar untuk menjadi anggota premium atau apalah, lupa. Yang jelas saat itu saya hanya tidak nyaman.
2. BADDO
Saya juga menjadi anggota di aplikasi ini. Disini ada banyak cerita yang saya dapatkan mulai dari bertemu penipu, teman say hello dan teman daring (kami berteman dari tahun 2017 dan masih berkomunikasi sampai sekarang, entah apa yang menyebabkan saya dan dia masih "setia" dengan pertemanan ini? Tempat tinggal kami berbeda provinsi tapi jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh hanya tiga jam dengan kendaraan darat kini kami berbeda negara dan kami tetap berkomunikasi)