Pertemuan ke tiga

Metode, Media dan Strategi Pendukung Perkembangan Nilai Agama dan Moral Anak Usia Dini

Untuk mendukung perkembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini, pendekatan yang beragam dalam metode dan media pembelajaran dapat digunakan secara efektif. Metode seperti cerita atau dongeng memberikan cara yang menarik dan konkret untuk mengajarkan nilai-nilai agama dan moral sementara permainan peran memungkinkan anak-anak untuk mempraktikkan nilai-nilai ini dalam konteks sosial yang terkendali. Berdasarkan penelitian Wiwin, dkk beberapa kegiatan yang digunakan oleh guru dalam menanamkan nilai-nilai keagaaman dan moral bagi anak meliputi penanaman nilai agama melalui penghafalan doa sehari-hari, metode menghapal juz amma, kegiatan menghapal hadits, menerapkan program tahfidz, praktek berwudhu, praktek sholat, mengaji, dan mewarnai huruf hijaiyah. (Wiwin dkk., 2022) Sedangkan dalam penelitian Aulia, metode yang dapat digunakan dalam pengembangan nilai agama dan moral anak ialah metode keteladanan, metode pembiasaan, metode pemberian nasehat, dan metode bercerita. (Aulia R dkk., 2020) Selain itu, diskusi kelompok memberi mereka ruang untuk berbagi pandangan dan mendalami pemahaman tentang nilai-nilai moral. Penggunaan media seperti buku-buku dengan cerita moral, video pendidikan, poster, dan aplikasi interaktif membantu memvisualisasikan dan mengkomunikasikan nilai-nilai ini dengan cara yang dapat dipahami dan menarik bagi anak-anak. Media akan sangat menunjang perkembangan aspek perkembangan pada anak (Kholila & Khadijah, 2023). 

mengintegrasikan berbagai metode dan media ini dalam pendekatan pembelajaran, pendidik dan orang tua dapat membantu anak-anak membangun fondasi moral yang kuat sejak usia dini, yang penting untuk perkembangan karakter dan perilaku mereka di masa depan. (Rizqina dkk., 2020).

Strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan nilai-nilai agama dan moral pada anak usia dini yang benar dan tepat sesuai dengan ajaran Islam adalah Menanamkan rasa cinta kepada Allah SWT, Menciptakan rasa aman, Mencium dan membelai anak, Menanamkan rasa cinta tanah air), Meneliti dan mengamati, Menyentuh dan mengaktifkan potensi berfikir anak, Memberikan penghargaan, Pendidikan Jasmani, Memberikan keteladanan yang baik, Pengulangan dalam proses pembelajaran, Memenuhi kebutuhan bermain (Asti Inawati, 2017). Dengan