Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Avengers: Infinity War", Penantian Panjang yang Nyaris Sempurna

27 April 2018   10:42 Diperbarui: 27 April 2018   21:44 2175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thanos (sumber: www.collider.com)

"I am Iron Man.."

Sebuah kutipan dari akhir film Iron Man (2008) ternyata menjadi awal mula dari sebuah semesta yang dibangun oleh Marvel. Tahun-tahun berikutnya, Marvel memperkenalkan karakter superhero mereka lengkap dengan easter eggs yang saling berkaitan satu sama lain. Puncaknya adalah kehadiran Avengers (2012) yang begitu fresh dan sukses baik dari sisi sinematografis maupun komersil.

Tiga tahun setelah kesuksesan Avengers, Marvel kembali berupaya mengeruk pundi-pundi lewat Avengers: Age of Ultron (2015). Entah terlena dengan kesuksesan sebelumnya atau tidak, Age of Ultron boleh disebut sebagai salah satu film terburuk dari jagat semesta Marvel. Oke, dari segi pendapatan mereka tidak gagal, namun dari sisi sinematik film ini "terlalu" overhype dan mengecewakan.

Joss Whedon juga sangat teledor sehingga "sukses" merangkum dua jam isi film dalam trailer yang "hanya" berdurasi dua menit. Tema "Pinokio" yang akhirnya bebas dengan nuansa kelam hanyalah gimmick untuk menambah hype penonton, termasuk promosinya yang juga gila-gilaan.

Age of Ultron (sumber: www.wired.it)
Age of Ultron (sumber: www.wired.it)
Beruntung, setelah Whedon angkat kaki giliran Joe Russo dan Anthony Russo yang mencoba menghapus dosa Age of Ultron. Sebagai pemanasan, kesuksesan Captain America: Civil War (2016) menjadi pertimbangan para petinggi Marvel Studios untuk mempercayakan "puncak" dari cinematic universe ini.

Dengan hype dan promosi yang (sekali lagi) gila-gilaan dan jor-joran. Russo Brothers berhasil membawakan Avengers: Infinity War (2018) kepada semua orang, para fanboy Marvel, moviegoers, hingga para pecinta popcorn movie dari segala jenis usia. So, inilah persembahan dari Marvel setelah penantian selama 10 tahun itu.

***

Infinty War berkisah tentang Thanos yang berhasrat mengumpulkan infinity stones. Tujuannya adalah untuk menciptakan alam semesta yang baru karena menurutnya semesta yang sekarang sudah rusak. Bersama Black Order alias anak buahnya mereka berusaha mencari infinty stones yang tercerai-berai di luar angkasa sampai di bumi.

Battle in Wakanda (sumber: www.variety.com)
Battle in Wakanda (sumber: www.variety.com)
Di sisi lain, para pahlawan berusaha mencegah ambisi Thanos dalam mengumpulkan ke-6 batu tersebut. Perlawanan dilakukan mulai dari luar angkasa sampai ke bumi, dari galaksi ke New York sampai Wakanda. Para pahlawan yang sempat berbeda jalan tersebut kini kembali berkumpul dengan satu tujuan, mengalahkan Thanos.

Akankah para pahlawan berhasil mencegah Thanos mengumpulkan semua infinity stones? Lalu bagaimana akhir dari perjuangan para pahlawan tersebut? Apa yang terjadi bila Thanos sukses mengumpulkan semua infinty stones? Semua akan terjawab ketika Anda menyaksikan film ini.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun