Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Misteri Tiga Belas Menit Penembakan Brigadir J di Duren Tiga, Akankah Terungkap?

14 Agustus 2022   21:04 Diperbarui: 14 Agustus 2022   22:35 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari itu, Jumat 8 Juli 2022, menjelang sore, situasi Jakarta hampir sama dengan hari-hari sebelumnya. Hiruk pikuk kehidupan dengan beragam problematikanya sudah menjadi keseharian warga ibu kota. Para pedagang keliling masih kuat menjajakan dagangannya. Terlihat dua orang pedagang asongan menyeberang Jalan Raya Duren Tiga, Pancoran. Raut wajah keduanya memerah terpapar sinar mentari namun seperti tidak terasa, terkikis canda tawa keduanya. Bagi mereka yang bekerja di perkantoran tengah menyiapkan diri untuk kembali ke rumah. Sebagian besar sudah berbaris rapi di halte-halte Trans Jakarta. Sebagian terlihat mengerumuni barisan pengendara ojek. Sisanya mulai meninggalkan tempat kerja dengan kendaraan pribadi, berharap segera berkumpul dengan keluarga tercinta.


Sore itu, aktivitas di sebuah rumah megah di sudut salah satu jalan kompleks itu tidak seperti biasanya. Orang-orang berjalan dengan alur pikiran masing-masing dengan hanya bicara seperlunya kepada yang lain. Ketika jam menunjukkan pukul 17.05 WIB terlihat seorang wanita mengenakan sweater  dan celana legging keluar dari rumah di Jalan Saguling III Duren Sawit, Pancoran, beserta dua orang lelaki muda yang mengikutinya.


Tidak berapa lama, berkisar lima menit setelahnya, seorang pria, suami dari wanita tadi, berpakaian dinas Polri lengkap dengan pangkat bintang dua di kerah leher juga tampak tergesa meninggalkan rumah itu bersama pengawalnya. Rekaman CCTV menggambarkan rombongan wanita dan juga rombongan suaminya itu menuju rumah dinas sang suami yang terletak di Kompleks Duren Tiga No. 46.


Terlihat seorang pria berkaos putih berada di taman rumah dinas. Mendengar suara seseorang memanggil, dia bergegas masuk ke rumah. Di sebuah ruangan rumah, telah berdiri pria berpakaian seragam dinas Polri lengkap tadi, menggenggam sebuah pistol memakai sarung tangan. Dua orang teman pria berkaos putih juga berada dalam ruangan. Salah satunya juga memegang pistol. Entah apa perkataan sang Jenderal kepadanya membuat si pria berkaos putih berlutut sambil memohon-mohon. Kemudian terdengar suara Jenderal mengeras "...woy sekarang woy tembak, tembak woy..." Samar-samar terdengar teriakan wanita di rumah itu.


Beberapa menit setelahnya, istri sang Jenderal terlihat memasuki rumah pribadinya di Jalan Saguling dengan pakaian yang berbeda ketika meninggalkan rumah itu. Jam menunjukkan angka 17.23 WIB. Sulit menebak ekspresinya. Sepertinya ada ribuan tanya yang tersirat dan ribuan kesedihan yang bertaut. Terhitung sejak tangkapan CCTV terakhir sang Jenderal sampai dengan kembalinya istri ke rumah pribadi, terdapat durasi tiga belas menit yang penuh misteri apa yang sebenarnya terjadi.


Siapa dapat menyangka jika sore yang cerah itu merupakan sore terakhir Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat yang kemudian dikenal dengan Brigadir J menghirup nafas terakhirnya di dunia. Meninggalnya Brigadir J baru diketahui publik tiga hari kemudian, yang kisahnya masih terus berlanjut setelah lebih sebulan misteri tiga belas menit di Duren Tiga belum terpecahkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun