Mohon tunggu...
Dennise Sihombing
Dennise Sihombing Mohon Tunggu... Administrasi - Fulltime Blogger

Panggil saya Dennise.Saya ibu dari Rachelle & Immanuelle.Saya suka berkhayal kadang yang agak nyeleneh,he...he...he...for info contact me: dennisesihombing@gmail.com WA : 087874482128

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hamil, Siapa Takut?

13 November 2015   23:33 Diperbarui: 14 November 2015   00:06 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehamilan itu adalah anugrah yang terindah dari Sang Pencipta.Namun proses kehamilan itu yang kadang membuat beberapa wanita tidak bisa menerima kenyataan dan takut menghadapi kehamilan.
Beberapa kasus yang saya amati mengapa wanita akhirnya tidak bahagia dan kalau bisa digugurkan karena:

1.KB Tidak Cocok

Ini kasus sederhana dalam rumahtangga, anak belum berumur 1 tahun sudah hamil lagi. Ini biasanya terjadi pada wanita yang masih menyusui tetapi tidak ber-KB dan mengganggap bahwa menyusui adalah KB alami.Memang biasanya menyusui bisa untuk KB tapi apabila si bayi murni menyusui dan belum mendapatkan makanan tambahan.Ada juga yg memakai KB klender dan salah perhitungan sehingga hamil atau lupa minum pil (kadang minum kadang tidak)

Solusi 
Tetap lanjutkan kehamilan.Kasih pemahaman pada suami bahwa anak adalah anugrah.Walaupun harus repot tetapi ini yang terbaik daripada digugurkan,dosa dan bahaya untuk nyawa sang ibu

2.Hamil Tanpa Ikatan

Zaman modern ini banyak adat ketimuran yang sudah tidak dipertahankan dan orang lain mengganggapnya biasa alias tidak mau tahu.Hidup serumah tanpa ikatan atau kumpul kebo,istilah yang biasanya dipakai dikalangan masyarakat. Bagi sebagian orang hidup bersama tanpa ikatan ada untungnya dimana satu sama lain bisa mengenal karakter.Kalo cocok diteruskan ke pernikahan kalo tidak ya bubar...masalah akan timbul apabila si wanita hamil dan si pria tidak mau bertanggung jawab.

Solusi
Berbicaralah 4 mata pada pasangan Anda jika akhirnya hamil.Cobalah untuk melunak bahwa hal ini terjadi bukan karena kemauan sepihak tetapi karena keduanya sama-sama mau. Jika si dia tetap kekeuh tidak mau bertanggung jawab dan bahkan meninggalkan Anda,tetaplah pertahankan kehamilan.Lebih baik jadi single mom daripada harus “aborsi"

3.Hamil Saat Pacaran

Kasusnya hampir sama dengan  cerita hidup bersama tanpa ikatan.Biasanya hamil saat pacaran sering terjadi pada pasangan ABG ( Anak Baru Gede ) atau mahasiswa.Dengan iming-iming si pria akan tanggung jawab jika hamil.Namanya sedang dimabuk asmara apa saja juga diserahkan termasuk rela dan ikhlas melakukan hubungan suami istri yang seharusnya belum boleh dilakukan.Tiba-tiba hamil,nah ini dia.Umumnya si pria mengelak untuk diminta pertanggungjawabannya karena belum siap secara mental dan materi

Solusi

Jika Anda diperhadapkan dalam situasi seperti ini jangan panik.Ini memang realita,kehamilan sudah terjadi.Berterus teranglah pada keluarga tentang kehamilan Anda.Masalah malu dikebelakangkan dulu.Yang terpenting adalah melibatkan keluarga dan keluarga si pria untuk mencari solusinya.Beberapa kasus yang dialami teman saya yang hamil ketika masih kuliah pihak laki-laki membuat perjanjian lisan mereka bersedia akan menikahkan hanya untuk status saja sampai anak itu lahir dan dibuatkan akte nya.Setelah itu sepakat,berpisah. Jadi,perjelas dulu apakah pihak laki-laki sunguh-sungguh akan menikahkan atau hanya formalitas alias desakan semata.Andaikan terpaksa,lebih baik tidak usah tetapi teruskan kehamilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun