Mohon tunggu...
Denissa
Denissa Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Raket

Daihatsu Indonesia Masters 2019 dan Laga Terakhir Liliyana Natsir

8 Maret 2019   12:20 Diperbarui: 29 Agustus 2019   09:34 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad ©Sindo




Antusiasme masyarakat Indonesia yang tinggi terhadap bulutangkis rasanya seperti kembali lagi setelah Asian Games ke-18 sukses digelar di Jakarta dan Palembang pada Agustus 2018 lalu. Meskipun sebenarnya, antusiasme itu tak pernah benar-benar pergi lalu kembali lagi. Dukungan dari pecinta bulutangkis tanah air sejatinya tak pernah redup bagi setiap bintang di negeri ini. Hanya saja, tak semua masyarakat Indonesia merasakan euforia pertandingan bulutangkis yang begitu luar biasa sebelum pesta olahraga terbesar se-Asia itu dihelat di Jakarta. Kini, nama Anthony Ginting, Jonatan Christie dan sederet pebulutangkis muda lainnya pun semakin dikenal masyarakat Indonesia. Tak berselang lama setelah Asian Games 2018 resmi ditutup, turnamen bulutangkis internasional dengan kategori Super 500 hadir di Jakarta menyapa pecinta bulutangkis tanah air di awal tahun ini. 

Daihatsu Indonesia Masters 2019 tentu menjadi turnamen pembuka awal tahun di Indonesia yang berlangsung begitu apik. Sederet pebulutangkis papan atas dunia berlaga pada turnamen ini untuk memperebutkan gelar juara dengan total hadiah sebesar US$ 350.000. Stadion olahraga Istora pun tak pernah sepi penonton sepanjang turnamen ini digelar, mereka hadir untuk menyaksikan momen-momen yang telah didamba sampai mungkin yang tak pernah diduga.

Pasangan ganda putra asal Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dengan sukses menjadi juara usai mengalahkan senior mereka, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di partai final lewat 2 gim langsung dengan skor 21-17, 21-11. Kemenangan ini tentunya menjadi awal perjalanan yang sangat baik bagi Kevin/Gideon setelah sebelumnya telah menjadi juara di Perodua Malaysia Masters 2019.

Meski tak ada wakil lndonesia pada partai final sektor tunggal putra, namun partai ini tetap berhasil menyajikan pertandingan yang amat berkesan bagi penonton. Wakil asal Denmark, Anders Antonsen berhasil menaklukan unggulan pertama asal Jepang, Kento Momota meski di tengah masalah yang sedang menimpa federasi bulutangkis negaranya. Antonsen bahkan harus bertanding tanpa didampingi pelatih, tak hanya itu, seluruh rekan se-negaranya pun telah bertolak ke Denmark sebelum pebulutangkis peringkat 20 dunia ini berlaga di partai final. Bermain dengan tenang, Antonsen berhasil menutup laga dengan skor 21-16, 14-21, 21-16 untuk kemenangan dirinya. Tak berlebihan jika partai final ini menjadi sangat emosional bagi Antonsen yang berhasil menjemput gelar juara pertamanya. Selamat Antonsen! 

Partai final sektor tunggal putri Daihatsu Indonesia Masters 2019 tentu menjadi laga dengan pil pahit yang harus ditelan pebulutangkis asal Spanyol, Carolina Marin. Sebelum berhasil mencapai interval pada set pertama, Marin harus mundur dari duelnya melawan pebulutangkis asal India, Saina Nehwal dikarenakan mengalami cedera pada lutut. Saina Nehwal pun resmi menjadi juara pada sektor ini dengan skor 4-10 untuk keunggulan Marin. Beralih ke sektor ganda putri, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan pasangan ganda putri asal Korea Selatan, Kim So-yeong/Kong Hee-yong tanpa hambatan setelah sebelumnya berhasil mengalahkan pasangan ganda putri asal Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada babak semifinal yang begitu ketat. Menang dengan skor 21-19, 21-15, Misaki/Ayaka Gelar membawa pulang gelar juara pertamanya di tahun 2019. 

27 Januari 2019 menjadi hari yang sangat emosional bagi Liliyana Natsir, sekaligus hari yang mungkin tak pernah dinanti oleh para pecinta bulutangkis tanah air.

Teriakan dukungan “Owi-Butet!” masih menggema hari itu, hari dimana Liliyana menjalankan laga terakhirnya bersama Tontowi Ahmad, rekan seperjuangan yang pernah menemaninya berdiri di podium juara Olimpiade Rio 2016. Daihatsu Indonesia Masters 2019 menjadi turnamen terakhir bagi Liliyana, pebulutangkis kelahiran Manado itu menyatakan untuk pensiun di depan ribuan pecinta bulutangkis tanah air sebelum akhirnya berlaga pada partai penutup sore itu. Menang kalah soal biasa, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tak berhasil menaklukan pasangan ganda campuran asal Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan gagal merebut gelar juara Indonesia Masters tahun ini. Menutup laga sebagai runner-up, Owi-Butet tetap mengukir senyum lebarnya di hadapan para pendukungnya.

Bukan perjalanan singkat bagi Liliyana selama berkarir di dunia bulutangkis, memutuskan hijrah ke Jakarta pada umur 12 tahun hingga akhirnya menghabiskan waktu hampir 2 dekade untuk membela Indonesia tercinta. 56 gelar berhasil dipersembahkan Liliyana, turnamen-turnamen BWF, Kejuaraan Dunia, All England hingga Olimpiade sudah berhasil ditaklukan Liliyana bersama rekan-rekan seperjuangannya. Markis Kido, Nova Widianto, Vita Marissa, Devin Fitriawan dan Tontowi Ahmad adalah sederet nama yang pernah menemaninya berjuang di sepanjang perjalanan karirnya yang panjang dan penuh pengorbanan. Menjajaki satu negara ke negara lainnya untuk memperjuangkan gelar bagi ibu pertiwi tentu bukan hal yang mudah bagi pebulutangkis yang kerap disapa Butet ini, tak terkecuali memperjuangkan gelar di negara sendiri. Dan kini, sudah waktunya Indonesia melepas Liliyana Natsir pergi.

Terima kasih legenda, kami tak akan pernah melupakan sederet gelar juara yang pernah kau persembahkan untuk Indonesia tercinta!

#TerimaKasihButet



Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun