Mohon tunggu...
Denisha umairoh
Denisha umairoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktif

Mahasiswi IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan: Esensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

14 Mei 2020   21:16 Diperbarui: 14 Mei 2020   21:29 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Oke,kita lanjutkan dengan aliran dalam filsafat pendidika yang selanjutnya yaitu aliran  esensialisme. Apa sih esensialisme itu? Siapa saja tokohnya? Mari kita bahas bersama.

Pengertian Esensialisme

Esensialisme berasal dari bahasa inggris yaitu "essential" yang artinya inti atau pokok dari sesuatu dan "isme" artinya yaitu aliran,mazhab atau paham. Esensialisme merupakan aliran filsafat pendidikan yang pertama kali tumbuh di Amerika. Esensialisme merupakan aliran filsafat pendidikan yang mengingingkan kembalinya kebudayaan-kebudayaan lama sebagai warisan sejarah yang telah membuktikan keunggulan dalam hal kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia.


Tujuan umum aliran ini yaitu membentuk manusia yang berguna dan berkompeten. Esensialisme juga dipengaruhi oleh aliran realisme dan idealisme dengan tokoh Plato dan Aristoteles.

Tokoh aliran esensialisme

1. William C. Bagley
ia berpendapat tentang ciri-ciri filsafat pendidikan esensialisme yaitu:
- Minat yang kuat dan tahannlama sering tumbuh dari usaha belajar awal yang menarik perhayian bukan karena dorongan dari dalam diri peserta didik.
- Pengawasan pengarahan,dan bimbingan orang dewasa melekat dalam masa balita yang panjang atau keharusan bergantung  pada manusia yang khusus.
- Oleh karena kemampuan untuk disiplin diri harus menjadi tujuan pendidikan,maka menegakkan disiplin adalah suatu cara yang perlu untuk mecapai tujuan tersebut.
- Esensialisme menawarkan sebuah teori yang kokoh,kuat tentang pendidikan sedangkan pesaingnya (progresivisme) memberikan teori yang lemah.

2. Johan Fiedrich Herbart
Ia lahir pada tahun 1776 dan meninggal pada tahun 1841. Ia merupakan seorang murid dari Immanuel Kant yang berpandangan kritis,ia berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan Yang Mutlak,berarti penyesuaian dengan hukum-hukum kesusilaan, ini juga disebut "pengajaran yang mendidik" dalam pencapaian pendidikan.

3. William T. Harris
Menurutnya tugas pendidikan adalah menjadikan terbukanya realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai turun-temurun dan menjadi penuntun penyesuaian orang pada masyarakat.

4. Johan Frederich Frobel
Ia lahir pada tahun 1782 dan meninggal pada tahun 1852. Ia merupakan tokoh transendental yang corak pandangnya bersifat komissintesis,dan menurutnya manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang merupakan bagian dari alam ini. Oleh karena itu ia tunduk dan mengikuti semua ketentuan dan hukum alam.

Terhadap pendidikan ia memandang bahwa anak adalah makhluk hidup yang berekspresi kreatif. Dan tugas pendidikan menurutnya adalah memimpin peserta didik kearah kesadaran diri sendiri sesuai fitrahnya.

Sekian,semoga bermanfaat :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun