Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Sejarah Ondel-Ondel

3 Januari 2016   20:45 Diperbarui: 14 Juni 2018   04:31 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi warga Jakarta tentu sudah tidak asing mendengar nama ondel-ondel. Boneka ini merupakan maskot Kota Jakarta. Pada perayaan ulang tahun Kota Jakarta ondel-ondel bisa dijumpai diberbagai tempat. Museum, Monas dan tempat hiburan lain. Sebagai bagian dalam menghibur masyarakat yang datang ketempat tersebut.

Selain itu ondel-ondel juga bisa dijumpai dalam pesta pernikahan adat Betawi dan pesta khitanan. Pada kesempatan tertentu ondel-ondel bisa dijumpai dijalan-jalan, di arak keliling kampung sambil menari-nari mengikuti irama musik yang ditabuh. Lalu salah satu dari mereka, pemilik ondel-ondel akan menyodorkan kaleng kepada siapa saja yang dilalui. Berharap mau mengisi kaleng tersebut dengan rupiah. Ya, ondel-ondel itu diajak mengamen.

Sebuah pemandangan yang cukup ironis bagi sesepuh yang mengetahui sejarah keberadaan ondel-ondel. Boneka dari kertas yang telah melaui berbagai proses dan ritual pembuatan. Kini hanya jadi olok-olok dan tertawaan anak-anak. Tanpa mereka tahu bahwa ondel-ondel mempunyai kisah magic.

Ondel-ondel adalah boneka yang terbuat dari kertas. Tingginya 2,5 meter. Kerangkanya dari anyaman bambu. Dan kepalanya dibuat dari topeng. Sedangkan rambutnya dari ijuk yang diberi warna. Ondel-ondel biasanya dibuat sepasang. Ondel-ondel laki-laki dan ondel-ondel perempuan

Untuk membedakan yang mana ondel-ondel laki-laki dan yang mana ondel-ondel perempuan, cukup dengan memperhatikan wajahnya. Jika wajah ondel-ondel berwarna merah, berarti itu ondel-ondel laki. Sedangkan bila wajah ondel-ondel berwarna putih, berarti itu ondel-ondel perempuan.

Kenapa dipilih warna merah dan putih? Menurut si pembuat ondel-ondel, warna merah dan putih memiliki arti sebagai penyeimbang. Ondel-ondel yang wajahnya merah memiliki makna sebagai kekuatan jahat. Sedangkan ondel-ondel yang wajahnya putih memiliki makna sebagai kekuatan baik. Menurut kepercayaan masyarakat Betawi jaman dulu, fungsi ondel-ondel itu sebagai pengusir bala.

Oleh sebab itu dalam pembuatannya tidak sembarangan. Ada ritual-ritual tertentu yang harus dilakukan oleh si pembuat ondel-ondel. Di antaranya dengan menyiapkan sesaji sebelum membuat. Kemenyan dan kembang tujuh rupa. Tujuannya agar pembuatan ondel-ondel berjalan lancar tanpa dirasuki oleh roh jahat. Karena itu terkadang wajah ondel-ondel tampak seram. Membuat anak-anak berlari ketakutan begitu melihat ondel-ondel.

Ritual dan keadaan seperti itu berlangsung cukup lama. Sampai sekitar tahun 1980. sementara ondel-ondel itu sendiri sudah dikenal dan diketahui sejak tahun 1602. Namun antara tahun 1966-1977, fungsi ondel-ondel digeser oleh Ali Sadikin, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ondel-ondel ditetapkan sebagai boneka khas Betawi.

Sejak itu sudah tidak ada lagi tradisi mengarak ondel-ondel keliling kampung untuk menolak bala. Sebagai gantinya ondel-ondel digunakan sebagai penyemarak suasana. Dalam pesta pernikahan atau khitanan. Wajah ondel-ondel pun sudah tidak seseram dan semagic dulu. Anak-anak sudah berani mendekat dan foto bersama ondel-ondel. Terlepas dari apa pun fungsi ondel-ondel sesungguhnya, sebagai warga Jakarta dan orang Betawi khususnya, terus jaga keberadaan ondel-ondel sebagai bagian dari kebudayaan Betawi. (EP)

Dari berbagai sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun