Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Dijodohkan Bukanlah Sebuah Aib, Inilah Cara Tuhan Menyatukanmu dengan Pasangan Hidup

20 Mei 2021   19:46 Diperbarui: 20 Mei 2021   19:47 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Enggak ah, ngapain sih jodoh-jodohin orang. Kayak enggak laku aja. Gue bisa kok nyari sendiri."

Pernah mendengar orang mencak-mencak seperti itu terkait perjodohan? Saya sering. Dulu sewaktu tinggal di kampung, kakak-kakak sepupu kerap misuh-misuh (marah) karena akan dijodohkan.

Di kampung tempat saya tinggal dulu, yang namanya perempuan usia 20 tahun belum menikah sudah dianggap perempuan tua. Orangtua sudah sibuk mencarikan jodoh. Bagi yang pasrah menurut saja apa kata orangtua.

Bagi yang jiwanya memberontak maka akan marah-marah. Bahkan yang paling fatal bisa kabur dari rumah. Bagi mereka dijodohkan itu aib. Kesannya tidak laku. Tidak becus mencari sendiri. 

Padahal urusan jodoh tidak ada kaitannya dengan laku atau tidak laku. Memangnya barang dagangan. Hati adalah sekeping rasa yang diciptakan Tuhan sedemikian rupa. Tuhanlah yang mampu membolak-balik hati manusia. 

Maka ketika menjalin hubungan dengan seseorang tapi tak sampai ke pelaminan, berarti Tuhan tidak menyatukan hati kita dengan orang tersebut. Meski kita sudah merasa cocok semua-muanya.

Namun ketika dijodohkan dengan seseorang yang mungkin bukan kriteria kita. Hanya karena alasan umur atau demi menyenangkan orangtua kok malah sampai ke pelaminan. Itu artinya dialah pasangan jiwa kita yang dipersatukan Tuhan melalui jalan perjodohan.

Bukankah rezeki, jodoh dan maut hak prerogatif Tuhan? Jadi suka-suka Tuhan akan seperti apa jalan yang mesti kita tempuh. Hanya Dia yang tahu. Tuhanlah perancang skenarionya. Kita tinggal menjalaninnya saja. 

Dijodohkan atau perjodohan salah satu cara Tuhan menyatukan kita dengan pasangan. Bukankah Tuhan sudah berjanji bahwa Dia ciptakan manusia berpasang-pasangan dari golongan kalian. Maksudnya dari golongan manusia juga. 

Adapun bagaimana cara kita dipertemukan dan dipersatukan dengan pasangan, hanya Tuhan yang tahu. Seperti yang dialami oleh sahabat saya. Oleh sebab mengurusi adik-adiknya sampai bekerja dan menikah, ia lupa mengurus kehidupannya. Hingga usia 42 tahun sahabat saya tersebut belum menikah.

Ia pun memutuskan untuk tidak menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun