Balado. Aish, siapa yang tak mengenal teknik memasak khas Minangkabau ini. Apalagi kalau di belakang kata balado ditambahi udang, ikan atau telur. Jadilah balado udang, balado ikan atau balado telur. Wah, dijamin langsung membuat perut lapar bukan?
Balado menjadi salah satu menu favorit saya. Dalam sepekan menu balado tak pernah absen dari daftar masakan. Setidaknya satu kali dalam seminggu pasti ada menu balado. Jika Minggu ini saya membuat balado telur. Minggu berikutnya berarti balado ikan, balado udang atau balado teri. Begitu seterusnya.
Sepertinya ada yang kurang jika tidak masak balado. Repotnya ketika akhir bulan alias tanggal tua stok bahan-bahan di kulkas kosong. Ditambah cuacanya gerimis mengundang. Makin mager. Sementara cuaca seperti ini enaknya makan nasi hangat dengan lauk balado. Karena saya bukan tim mie kuah.
Eh, apa hubungannya? Ya kebanyakan orang dalam cuaca seperti ini lebih memilih makanan yang panas dan berkuah. Nikmat juga. Cuma ya itu tadi. Saya bukan tim mie kuah. Jadi lebih memilih menu kesukaan sendiri. Nasi hangat plus balado. Akhirnya ngoprek-ngoorek isi kulkas. Alhasil dapat harta Karun.
- cabai giling lengkap
- tahu putih (ukuran sedang)
- telur (satu)
Cuma itu? Mau dibikin balado? Yakin? Yakinlah. Tak percaya? Mari kita masak.
1 . Tahu putih potong dadu ukuran sedang. Lalu goreng.
2. Telur di dadar. Agar terlihat tebal. Mendadar telurnya dilipat.
3 . Potong telur dadar tersebut berbentuk dadu.