Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mari Berkain, Cara Lain Mengenalkan Budaya kepada Anak-anak

8 Agustus 2018   02:47 Diperbarui: 9 September 2018   17:28 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia kaya akan tradisi dan budaya. Keduanya begitu lekat dalam keseharian masyarakat Indonesia. Salah satunya tradisi mengenakan kain tradisional diberbagai suku bangsa dalam satu kesempatan. Suku Jawa dengan kain batik dan kebayanya yang khas. Bali dengan kain tenun dan kebaya yang juga sangat khas. Suku-suku di Sumatera dengan kain songket dan juga kain tenunnya. Semua itu merupakan kebudayaan bangsa yang perlu dilestarikan.

Tidak banyak sekolah-sekolah yang mengajarkan tentang keberadaan kain tradisional tersebut. Baik secara formal maupun informal. Secara formal bisa saja dengan mengajak siswa-siswi berkunjung ke museum tekstil. Guna melihat dan mengetahui tentang keberadaan kain tradisional Indonesia. Secara informal bisa juga dengan mendatangkan para pakar ke sekolah untuk memberikan demo tentang kain tradisional Indonesia. Atau memberikan pelatihan tentang apa dan bagaimana kain batik itu tercipta.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sebagai orang yang menyukai kain tradisional Indonesia. Dan gemar berkain serta kebaya hampir di setiap kesempatan. Saya sangat peduli dengan keberlangsungan tradisi berkain dalam masyarakat Indonesia. Saya merasa prihatin, jika generasi muda Indonesia kelak, hanya mengetahui dan mengenal kain tradisionalnya hanya lewat gambar. Atau hanya bisa melihatnya di dalam museum. Tanpa tahu seperti apa bentuk dan rupa kain tradisional tersebut sesungguhnya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Atas dasar itulah, maka ketika mendapat kesempatan mengisi Kelas Inspirasi beberapa waktu yang lalu di SD Negeri Temugiring, Cilegon. Saya usung tentang kain sebagai tema yang diberikan kepada anak-anak.

Berhubung masih anak-anak usia sekolah dasar. Maka saya perkenalkan pada mereka garis besarnya saja. Seperti dari mana asal kain yang saya tunjukkan. Bagaimana proses pembuatannya. Dan bagaimana cara mengenakannya. Anak-anak sangat antusias mendengarkan penjelasan saya. Apalagi ketika masuk sesi praktek cara mengenakan kain yang benar.

Ya, mengenakan kain secara benar. Kalau berkain secara baik, hampir semua dari kita tahu cara mengenakan kain yang rapi dan baik. Tapi belum tentu benar. Artinya sesuai bentuk tekstur kain yang akan dikenakan. 

Serta penggunaan sehari-hari agar tetap nyaman meski mengenakan kain tradisional. Misalnya kain sarung dengan motif tumpang. Tentu harus tahu bagaimana cara mengenakannya dengan benar agar motif tumpangnya terlihat pas. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Memang bukan perkara mudah mengenalkan hal tersebut kepada anak-anak. Setidaknya ada upaya untuk mengenalkan dan melestarikan keberadaan kain tradisional Indonesia kepada generasi muda. Harapannya, dengan pengetahuan yang mereka dapatkan ini. Setidaknya akan terekam dalam ingatan mereka tentang bagaimana dan seperti apa penggunaan kain tradisional tersebut. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sehingga pada saat ia melihat orangtuanya atau siapa saja mengenakan kain, kok ternyata salah posisinya. Maka dengan spontan ia akan berkomentar, "Bun, bukan begitu pakai kainnya? Gambarnya di depan. Bukan di samping." Dengan begitu kepekaan mereka pun teruji. Sehingga timbul kepedulian. 

Jika sudah demikian. Niscaya secara perlahan seiring perkembangan daya pikirnya. Mereka generasi muda tersebut mampu memahami dan mengerti, bagaimana menjaga dan melestarikan kebudayaan yang dimiliki bangsa ini. Jika bukan mereka. Siapa lagi? Sedikit pengetahuan yang dimiliki masih lebih baik daripada tidak tahu sama sekali. (EP)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun