Sekuat Baja Menjadi Inspirator bagi Murid-murid SD Negeri Temugiring Cilegon

Sekolah Dasar Negeri Temugiring berada di daerah Ciwadan, Cilegon, Banten. Di SDN Temugiring ini kami dari Kelas Inspirasi pernah mengisi kelas untuk berbagi kisah dan cerita, tentang berbagai profesi pekerjaan secara langsung. Ada dari pengusaha, kepolisian, perbankan dan lain-lain.

Kedengarannya sepele ya? Hanya berdiri di depan kelas lalu bercerita tentang profesi kami, memberi gambaran sekaligus praktek. Tapi tidak semudah itu proses dibalik Kelas Inspirasi yang kami jalani.

Sebelum menjalani semua ini, kami para peserta mengikuti seleksi perekrutan. Tergantung di daerah mana yang sedang membuka pendaftaran. Saya memilih daerah Cilegon karena ingin mengetahui keadaan pendidikan di daerah sana. Kebetulan juga mudah dijangkau dari Kota Tangerang tempat saya tinggal. 

Alhamdulillah saya dinyatakan lolos seleksi. Maka jadilah saya bagian dari Kelas Inspirasi Cilegon dengan sekolah yang menjadi tempat kami berbagi inspirasi adalah SDN Temugiring. Setelah terbentuk satu tim, kami mulai mendatangi sekolah tersebut. Untuk menentukan jadwal kegiatan, mencari penginapan dan melihat kondisi sekolah serta murid-muridnya. Survey lokasi kami menyebutnya.

dokpri

Karena SDN Temugiring hari Sabtu tidak libur, maka kegiatan pun dijadwalkan pada hari Sabtu. Pada hari kami survey lokasi, saya ingat betul kondisi saat itu hujan deras. Saya yang datang dari Tangerang akan dijemput di tempat yang sudah ditentukan. Oleh rekan-rekan yang sama sekali belum kenal dan tidak pernah berjumpa. Hanya berkomunikasi melalui grup WhatsApp.

Ini merupakan tantangan tersendiri, tentang bagaimana kita beradaptasi dengan orang yang baru dikenal. Untuk bekerjasama dalam satu tim. Ditambah kondisi cuaca yang buruk pada saat kami pertama bertemu untuk survey lokasi dan mendiskusikan segala sesuatunya. Tapi semua itu bisa dilalui dengan baik dan solid.

dokpri

Perjuangan saya dan rekan-rekan belum selesai sampai di situ. Begitu selesai urusan lokasi dan penginapan. Kami mulai mengatur segala keperluan untuk kegiatan berikutnya. Mulai dari transportasi, alat-alat yang diperlukan sampai konsumsi kami rembukan bersama dan tanggung bersama alias patungan. Karena kegiatan ini memang murni sukarela. Tidak ada yang membiayai dan dibayar. Kami adalah relawan inspirator.

Memasuki hari H yang kami sebut hari Inspirasi. Perjuangan kami belum usai. Sebab kami datang dari berbagai tempat. Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serang bahkan ada yang dari Yogyakarta. Jadi bukan orang-orang yang tinggal disekitar Cilegon. Dan satu hari sebelum hari inspirasi, kami masih berkutat dengan pekerjaan masing-masing. Sepulang dari bekerja itu kami baru meluncur ke lokasi. Bisa dibayangkan bagaimana kondisi kami?

dokpri

Tengah malam bahkan dini hari kami baru tiba di lokasi. Dengan kondisi tubuh yang masih payah, kami masih harus berdiskusi dan latihan untuk persiapan esok hari. Lalu esok harinya, pagi-pagi sekali kami harus sudah berada di sekolah untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

dokpri

Tidakkah tubuh kami merasa payah? Tentu saja iya. Tapi demi murid-murid itu. Demi generasi muda penerus bangsa. Saya dan rekan-rekan Kelas Inspirasi rela menyisihkan waktu untuk mereka. Dengan sukarela. Memberi harapan dan gambaran tentang hari depan. Agar mereka terisnpirasi dan senantiasa bersemangat dalam mengejar cita-cita.

dokpri

Seperti slogan yang kami canangkan. Sekuat baja wujudkan cita-cita. Maka kami pun sekuat baja rela menjadi inspirator bagi mereka. Dan siapa saja. Di mana saja berada.

"Satu Hari Cuti. Selamanya Menginspirasi."

(EP)