Mohon tunggu...
Deni Firman
Deni Firman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Senang menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perihal 'Lelaki' dalam Al-Qur`an (Tulisan Pertama)

23 November 2022   16:43 Diperbarui: 23 November 2022   16:59 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto:  www.pixabay.com

Surat An-Nisa (4): 32

Artinya: "Dan janganlah kalian mengangankan karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kalian atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-Nisa [4]: 32)

Sebab turunnya ayat ini adalah sebagaimana hadis sahih yang diriwayatkan Imam Ahmad dan lain-lain dari Ummu Salamah yang berkata: "Wahai Rasul Allah, para lelaki berperang dan kami (kaum wanita) tidak berperang, dan bagi kami setengah harta waris (dibanding lelaki)."

Dan sejumlah riwayat lain dalam Tafsir Ibn Katsir yang mengungkap adanya keinginan masing-masing gender yang mengarah pada sikap iri hati satu sama lain: kaum wanita ingin berperang di jalan Allah dan mati syahid, tetapi mereka tidak mampu. Kaum lelaki ingin pahala yang berlipat ganda sebagaimana porsi waris mereka dua kali lipat dari kaum wanita.  Ayat ini melarang sikap iri hati terhadap keutamaan duniawi atau agama (di luar yang diizinkan syariat). 

Menurut Ibnu Jarir, silakan beramal dan berusaha menurut kemampuan masing-masing, jika baik maka akibatnya baik, jika buruk akibatnya pun buruk. Jangan saling iri akan tetapi mintalah keutamaan kepada Allah. Allah senang bila diminta dan Allah cinta kepada hamba-Nya yang meminta jalan keluar dari kesulitan. 

Allah juga Maha Mengetahui siapa yang pantas diberi keutamaan duniawi dan siapa yang tidak, siapa yang berhak memperoleh keutamaan akhirat hingga ia memantaskan amalannya dan siapa yang berhak atas kehinaan hingga ia terputus dari kebaikan dan sebab-sebabnya.  

Surat An-Nisa (4): 34

Artinya: "Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberi nafkah dari hartanya." (QS. An-Nisa (4): 34)

Berkata Ibnu Katsir dalam tafsirnya: Allah berfirman (Laki-laki itu pelindung bagi perempuan) yaitu laki-laki adalah pelindung dan penanggung perempuan, maksudnya: dialah pimpinannya, yang dituakan, yang menjadi hakim atasnya, dan yang mendidiknya jika sang wanita bengkok. 

(karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan)) karena laki-laki lebih utama dan lebih baik dari wanita. Karena itulah kenabian khusus diberikan kepada kaum pria, demikian pula kuasa politik tertinggi hanya boleh dipegang kaum pria berdasarkan hadis: "Tidak akan beruntung kaum yang dipimpin wanita." Riwayat Bukhari dari Abu Bakrah. Demikian pula jabatan-jabatan pengadilan dan selain itu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun