Kompetensi Literasi sebagai Pondasi Pendidikan
Oleh: A. Deni Saputra
Dunia pendidikan sedang menjadi perbincangan pada era pandemi ini. Semua mata menatap ranah pendidikan yang memicu pro dan kontra dengan penerapan metode atau sistem pembelajaran yang menjadi poin penting dalam perkembangan pendidikan.Â
Pada awalnya, era pandemi Covid-19 ini menjadi salah satu batu sandungan untuk perkembangan pendidikan, terutama mengenai kompetensi literasi, khusunya kelas awal yang belum pernah mengalami pembelajaran tatap muka di kelas.Â
Hal ini menjadi tantangan baru yang harus dihadapi oleh pihak-pihak terkait yang fokus terhadap dunia pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa pondasi pendidikan ada pada jenjang atau kelas rendah. Pedidikan merupakan salah tonggak yang harus dibangun sejak dini, sehingga tidah dapat digoyahkan pada kemudian hari.
Tingkat literasi masyarakat Indonesia dapat digolongkan masih rendah, di mata dunia, kompetensi literasi dalam pendidikan Indonesia perlu mendapatkan penanganan khusus.Â
Pihak-pihak terkait harus mencari strategi dan solusi dalam proses meningkatkan literasi tersebut. Bukan untuk dipandang dunia saja, tetapi memperbaiki daya literasi untuk masyarakat itu sendiri.Â
Kementrerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, khususnya Direktorat Sekolah Dasar memacu dan mengaacu pada satu titik dalam peningkatan literasi nasional. Penyebab dari komptensi literasi yang rendah, salah satunya adalah letak geografis Indonesia, khususnya wilayah terpencil yang pendidikannya masih belum tersentuh secara dalam.Â
Sekolah-sekolah pada wilayah yang tidak terjangkau akan kesulitan dalam peningkatan daya literasi dikarenakan masih kekurangan sumber daya.
Setelah era pandemi ini terjadi, bukan hanya permasalahan sumber daya di wilayah terpencil, namun wilayah-wilayah secara merata terjadi loss learning dalam dunia pendidikan. Â Peserta didik yang berada di kelas atas pun mengalami kehilangan atau penurunan kompetensi literasi di era pandemi.Â
Penerapan sistem online learning yang menitikberatkan pada pembelajaran secara digital. Peserta didik dengan mudah mendapatkan informasi secara digital, akan tetapi guru harus memantau apakah peserta didik berliterasi dengan detil atau hanya sekilas saja. Mengapa sistem pembelajaran online menurunkan kompetensi literasi?