Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Asal Usul Komunikasi Massa

7 Desember 2021   09:02 Diperbarui: 7 Desember 2021   09:08 2656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

ASAL USUL KOMUNIKASI  MASSA

Setiap hari, kita tidak akan bisa lepas dari media massa. Bangun pagi kita sudah mendengar suara televisi yang mungkin dihidupkan  oleh salah satu anggota keluarga. Kemudian, ketika kita mau pergi ke kampus atau tempat kerja dengan mengendarai mobil sambil mendengarkan musik lewat radio mobil. Lalu sampai di kampus kita membaca buku untuk mengajar, atau  membaca koran yang kebetulan dibawa dari rumah karena tak sempat dibacanya. Selesai dari kampus, kita pulang ke rumah ketemu anak-anak yang bercerita tentang film kartun. Malam hari, Anda menemani anak atau anggota keluarga lain menonton televisi. Malam Minggu Anda menonton bioskop bersama sekeluarga. Intinya adalah bahwa hampir setiap hari kita tak bisa lepas dari peran media massa, bahkan setiap saat. Apa yang bisa kita nikmati dari media massa itu langsung atau tidak akan memberikan pengaruh bagi perkembangan komunikasi manusia (human communication).

Perubahan yang terjadi pada dunia komunikasi di atas sangat berpengaruh baik level  individu atau kolektif. Masing-masing individu tersebut berubah tak lepas dari pengaruh proses komunikasi massa. Bahkan perubahan yang terjadi di masyarakat pun tidak akan lepas dari peran komunikasi massa pula. Bagaimana mungkin masyarakat kontemporer sampai pada kehidupan modern saat ini tanpa peran dari komunikasi massa?

Bisa dikatakan pula,  media massa (sebagai alat utama dalam komunikasi massa) mampu membentuk masa depan umat manusia.  Ini berarti,  media massa telah mempengaruhi atau bahkan membentuk perilaku manusia itu sendiri.  Kenyataan itu tidak bisa dipungkiri kenyataanya. Mengapa  semua itu bisa terjadi? Salah satu alasannya adalah bahwa media massa kita dewasa ini yang kian tumbuh pesat pertumbuhannya tersebut merupakan dampak sejarah panjang proses komunikasi umat manusia. Karena manusia ingin meningkatkan kualitas komunikasinya, maka berbagai penemuan penting  di bidang komunikasi berjalan terus. Itu pulalah kenapa revolusi komunikasi itu bisa dikatakan berjalan terus sampai kapanpun. Proses sejarah panjang penemuan, modifikasi, perkembangan komunikasi manusia itulah yang secara langsung akan mempengaruhi bentuk komunikasi massa yang bisa kita nikmati saat ini.

Sebagaimana akan kita  bahas dalam bab ini nanti, ada satu bukti yang layak kita perhatikan bahwa perubahan radikal dalam proses komunikasi tersebut sangat mempengaruhi  perkembangan pemikiran, tingkah laku dan budaya manusa itu sendiri. Pemahaman awal akan fenomena yang cukup jelas ini akan mempermudah apresiasi dan pemahaman kita terhadap perkembangan media massa kontemporer saat ini. Walaupun media massa itu bisa dikatakan menjadi fenomena yang relatif baru, tetapi keberadaannya telah menjadi "pusat kehidupan manusia". Artinya, ia  akan menolong membentuk atau menentukan tujuan hidup kita di masa yang akan datang. Dengan kata lain, media massa saat ini menjadi sentral perubahan umat manusia.

 Sejarah eksistensi manusia akan lebih tepat bila dijelaskan dengan memakai kajian teori transisi (theory of transitions). Inti dari teori ini menjelaskan bahwa ada perbedaan tahapan di dalam sejarah perkembangan komunikasi manusia. Masing-masing perkembangan itu mempunyai konsekuensi yang sangat besar baik bagi individu maupun kehidupan sosialnya. Masing-masing tahapan ini  sangat berkiatan erat  dengan proses komunikasi yang dibangun manusia. Artinya, setiap tahapan akan mencerminkan bentuk komunikasi yang dilakukan umat manusia dan masing-mnasing tahapan ini berbeda satu sama lain. Misalnya mulai dari penggunaan bahasa isyarat, bahasan lisan, tulisan, cetakan, dan komunikasi dengan menggunakan media massa yang sekarang sama-sama kita ketahui.

Ada beberapa  era yang bisa dijadikan dasar pijakan untuk melihat sejarah perkembangan komunikasi massa. Menurut Melvin DeFleur dan Sandra J. Ball-Rokeach  dalam bukunya Theories of Mass Communication (1989) setidak-tidaknya disebutkan ada lima revolusi komunikasi massa; (1) zaman penggunaan  tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi (the age of signs and signals), (2) zaman digunakannya percakapan dan bahasa sebagai alat berkomunikasi (the age of speech and  language),  (3) zaman digunakannya tulisan sebagai alat komunikasi (the age of writing),  (4) zaman digunakannya media cetak sebagai alat komunikasi (the age of print), dan (5) zaman digunakannya media massa sebagai alat komunikasi (the age of mass communication). Meskipun tahapan yang dibuat tersebut di atas masih menimbulkan perdebatan yang tak kujung usai, tetapi ia bisa dijadikan dasar patokan untuk melihat perkembangan sejarah komunikasi manusia.  Salah satu perdebatan yang dimaksud misalnya pertanyaan bagaimana mungkin manusia itu berasal dari kera (jika kita memakai perspektif Darwinisme)? Namun begitu, bagian ini tidak akan membahas perdebatan pro dan kontra tersebut. Masalahnya, pembagian era yang akan ditunjukkan dalam bab ini juga berasal dari penelitian ilmiah pula, lepas dari sikap setuju dan tidak setuju terhadap pendapat itu.

A. Zaman Tanda dan Isyarat 

Era ini adalah yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia. Era ini muncul jauh sebelum nenek moyang manusia bisa berjalan tegak. Dalam berkomunikasi satu sama lain, peran insting (meskipun masih sangat rendah) sangatlah penting sekali. Bisa dikatakan, proses komunikasi manusia lebih berdasarkan insting dan bukan rasionya.  Itu semua terjadi karena kemampuan kapasitas otak manusia masih sangat  terbatas sekali. Perkembangan otak mereka juga sangat lamban. Oleh karena itu, era ini berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunakannya gerak isyarat, bunyi-bunyian, dan tanda jenis lain  yang dapat digunakan dalam proses komunikasi.  Jadi, sebelum manusia memasuki zaman tanda dan isyarat, manusia mengadakan komunikasi dengan menggunakan instingnya. Dengan kata lain, sebenarnya manusia itu sudah menggunakan "ucapan" dalam proses komunikasi. Tetapi, proses komunikasi yang dimaksud bukan seperti yang dilakukan manusia saat ini. Pola komunikasi yang dijalankan hampir menyerupai kehidupan binatang saat ini  (sekali lagi lepas dari pendapat apakah manusia itu berasal dari binatang atau tidak). Kalau kita mengamati binatang, dalam proses komunikasi mereka sering menggunakan tangisan, jeritan dan bentuk tubuh sebagai tanda bahaya, tersedianya makanan, atau koordinasi untuk berburu. Maka, proses komunikasi yang dilakukan manusia di era awal perkembangannya hampir sama persis dengan apa yang dilakukan binatang saat ini.

Bisa dikatakan bahwa komunikasi yang dilakukan pada era ini (bahkan mungkin sebelum manusia membuat peralatan sebagai "alat bantu" dalam berkomunikasi)  sama dengan kondisi atau perilaku berkomunikasi yang dilakukan binatang pada saat ini (yang biasanya menggunakan sinyal atau tanda untuk berkomunikasi). Pada era ini peran  indera pendengar menjadi alat yang sangat penting dalam melakukan proses komunikasi. Dari kenyataan ini bisa dikatakan bahwa  keadaan fisik yang dipunyai menjadi faktor penting dalam proses berkomunikasi. Misalnya, geraman, dengkuran, jeritan yang semua itu sangat tergantung pada keadaan fisiknya. Mereka yang berfisik besar atau kuat akan dengan mudah melakukan  komunikasi. Faktor-faktor inilah yang  mendudukkan peran indera pendengaran menjadi hal penting dalam proses komunikasi pada waktu itu. Meskipun mereka juga bisa melakukan komunikasi dengan memakai gerak isyarat tangan, dan bentuk posisi tubuhnya.

Lebih dari beribu-ribu tahun lamanya, pola komunikasi tidak hanya  digunakan tetapi juga mengalami penyempuraan dari waktu ke waktu -- tentunya sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. Pola komunikasi yang merela lakukan sudah menjadi konvensi (hukum tak tertulis) di dalam kehidupan sosial. Meskipun ada perkembangan dalam proses berkomunikasi, tetapi perkembangan itu belum mengarah pada penggunaan bahasa atau percakapan sebagai alat komunikasi yang biasa dilakukan manusia dewasa ini. Perkembangan penting komunikasi dalam era ini  adalah digunakannya bahasa tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi. Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat berkomunikasi ini  berasal dari penyempurnaan penggunaan suara (geraman, tangisan dan jeritan) sebagai alat komunikasi pada generasi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun