Mohon tunggu...
Deni Altamfanni
Deni Altamfanni Mohon Tunggu... Lainnya - paradoks

selalu berpikir sederhana, lebih sering galau biar kelihatan sang penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kesialan di Hari Minggu

18 November 2021   09:05 Diperbarui: 18 November 2021   09:15 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Matahari sedang berada tepat dipuncak tengah-tengah langit,  sinarnya membakar semua mahluk di atas bumi ini, kendaraan motor dan mobil tak henti-henti berlalu lalang mengebulkan asap dari kenalpotnya, teriakan para pedagang menjajakan dagangannya kepada setiap orang yang melewati toko kelontongnya , aku terus berjalan menyusuri jalanan menggunakan motor bebeku keluaran tahun 2005 mencari penjual GEHU,

 Sebenarnya aku malas harus keluar rumah disaat tengah hari ini, enaknya cuaca seperti ini rebahan dalam rumah di temani kipas sambil menenggak air dingin, namun bagaimana lagi karena ini permintaan istri yang sedang mengadung akibat perbuatanku yang menjadikan dia harus melupakan badan rampingnya, dan konon katanya bila seorang wanita sedang ngidam terus tidak di turutin nanti anaknya begitu lahir akan ngiler terus.

Tak terasa perjalanan saya sudah jauh karena dari ujung cikarang ke ujung cikarang terus dilalui untuk mendapatkan gehu yang di inginkan, sebenarnya banyak gehu yang di jual disepanjnag jalan namun gehu tidak sesuai dengan ketentuan gehu yang saya tahu sejak kecil, kebanyakan gehu di di cikarang itu palsu, hampir semua pedagang gehu itu menipu

Salah satu tukang gorengan yang gerobaknya bertuliskan gorengan, gehu, pisang goreng,  yang saya temui di pinggir jalan, akhirnya saya berhenti bermaksud membeli gehu, dan aku perhatikan gehu itu tidak ada masalah karena terbuat dari tahu matang di lapisi tepung, akhirnya aku putuskan mebeli Rp10.000 mendapat 10 Biji gehu, setelah membeli dan aku cicipi satu gigitan baru terasa kalau gehu itu palsu tidak sesuai dengan keteria namanya.

GEHU berasal dari dua kata yaitu  TOGE dan TAHU jadi menurut saya gehu itu harusmnya tahu di dalamnya ada toge ada juga di beri irisan wortel dan kol, namun di pedagang tadi isinya bukan sayuran toge  melainkan isinya dengan BIHUN, jelas ini pemalsuan publik. Kalau mau di isi bihun namanya harus di ganti menjadi HINHU hadeuhhh,

karena tidak ingin mengecewakan istri tersayang yang sedang ngidam, aku kembali mencari lagi penjual gorengan gehu,

Namun sama sekali aku tidak mendapatkan gehu yang di inginkan, namun untuk tidak mengecewakan istriku akhirnya aku putusin membeli semua jenis gehu yang ada di daerah cikarang, mulai dari harga Rp. 1000/biji sampai - Rp5.000/Biji  dari beragai jenis gehu, dari gehu jeletot yang sesuai dengan namanya sekali gigit mata kita langsung molotot karena sangat pedasnya namun sayang dalamnya masih bihun,  gehu yang menggunakan tahu kuning / tahu mentah bukan tahu sumedang, gehu yang tidak ada isinya, hanya tahu di goreng di diberi tepung saja,

Setelah mendapatkan beberapa jenis gehu sebagai pilihan untuk istriku, akupun pulang namun kesialanpun datang mengahampiri, terbukti dengan ban belakang motorku kempes, dengan memohon izin kepada motor agar aku di izinikan untuk menaikinya dengan  cara duduknya lebih maju kedepan, hampir tidak duduk, setelah beberapa meter akhirnya akupun memakirkannya di depan tambal ban,

Didalam warung tambal ban terlihat seorang lelaki yang sedang bersantai mendengarkan music dan kipasan  tangan kanannya mainkan rokok kretek, tak henti-henti kepalanya di geleng-gelengkan mengikuti alunan music dangdut,

setelah beberapa kali aku bilang permisi baru dia sadar kalau dari tadi aku beberapa kali bilang permisi,

setelah menatap tajam kepadaku dia segera untuk menambal ban motor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun