Mohon tunggu...
Deni Altamfanni
Deni Altamfanni Mohon Tunggu... Lainnya - paradoks

selalu berpikir sederhana, lebih sering galau biar kelihatan sang penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sandal Jepit adalah Pahlawan

30 September 2021   15:17 Diperbarui: 30 September 2021   15:21 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hampir setiap rumah pasti ada sandal jepitnya, hampir semua orang pernah menggunakan sandal jepit, tapi entah kenapa, sadar tanpa sadar kita selalu bertindak tidak adil kepada sandal jepit ini ?

Di saat malam minggu, mau berpergian pasti sandal ini jangankan di pakai dilirik juga gak bakalan, bahkan tanpa berpikir panjang disaat mengeluarkan kendaraan, kita menggilesnya tanpa sedikitpun rasa dosa dan kasihan kepadanya, bila malam tiba dia selalu berada di luar rumah, tanpa memasukannya kedalam, terkadang kita juga selalu memisahkan mereka , yang sebelah berada di dapur dan sebelahnya lagi berada di halaman rumah, saya rasa sandal jepit itu menangis, hatinya teriris menahan rindu karena di pisahkan oleh majikanya.

Namun sandal jepit juga akan di cari kita, bila disaat ada kecoa di rumah, pasti yang pertama kali di cari sandal jepit tapi bukan untuk dipakai melainkan untuk memukul kecoa itu, tentu saja membuat sakit hati sandal jepit, karena sandal jepit tercipta untuk dipakai bukan untuk memukul kecoa apalagi buat membersihkan kotoran hewan di dalam keramik,

Kenapa kita tdiak pernah mengahargain sandal jepit sedikitpun ?

Padahal tanpa di sadari oleh kita semua sesungguhnya sandal jepit adalah pahlawan untuk manusia, karena adanya beliaulah semua orang bisa memakai alas kaki, dengan harga yang relative murah, semua semua orang mampu membelinya, coba bila tidak ada sandal jepit ? mungkin masih banyak yang tidak memakai alas kaki dengan alasan dengan kemiskinan,

Karena beliaupula kita menajdi lebih khusyu dalam beribadah shalat berjaamah di masjid, coba kita lihat hampir halaman masjid berjejer sandal jepit mulai dari warna , hijau, kuning,  kelabu, merah muda dan biru. Coba kalau kita memakai sandal selain sandal jepit mungkin sedang sembahyang kita kepikiran sedal kita yang di halaman masjid.

Bahkan sandal jepit juga merekatkan silaturahmi, bila kita keluar dari masjid pasti melihat sendal jepit berjejer, kita akan saling bertanya kepada sesama pemakai sandal, kita akan mencoba beberapa sandal mersakan kenyamanan di kaki kita, dan  kaki kita denagn sendirinya bisa merasakan sandal punya kita sendiri,  

Sendal jepit juga bisa sebagai penolong kita, di saat sandal rusak putus pasti sandal tidak bisa digunakan, untuk memperbaikinya harganya mahal karena harus di sol, berbeda dengan dengan sandal jepit bila talinya putus kita hanya membutuhkan paku kecil atau peniti untuk menyambungnya,

Bahkan di saat sepeda kita kehilangan REM, di sini tugas sendal jepit menjadi rem dengan cara menekan sandal jepit ke roda sepeda.

Namun semakin kesini, sekarang beberapa artis local dan manca negara sering manggunakan sandal jepit, seperti mbak nagita slavina pernah berpoto dengan penuh percaya diri menggunakan sandal jepit, mbak asyanti istrinya musisi terkenal mas anang pernah mengatakan sering menggunakan sandal jepit, bahkan arti luar negeri juga banyak poto beredar sedang manggunakan sandal jepit

Mulai sekarang stop membully senal jepit, dan jangan pernah merasa gengsi untuk memakinya karena adanya sandal jepit dunia menjadi bersih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun