[caption id="" align="aligncenter" width="557" caption="historia.co.id"][/caption]
Di artikel sebelumnya saya bernarasi dejavu sedikit tentang Fasisme Hitler dengan partai NAZI-nya dimana kontestasi Pilpres 2014 kali ini dibumbui dengan kekerasan bahasa yang bisa menjadi bahasa kekerasan pada titik didih situasi politik tertentu.
Baru-baru ini saya dikejutkan dengan artikel-artikel yang membahas isu pop dengan politik. Musisi Ahmad Dhani ‘membuat’ lagu dan video klip ‘We will Rock you’ yang telah sering diputar di TV One. Yang mengagetkan hal ini rupanya telah dimuat di media Jerman dimana sang idola dinilai menggunakan seragam serupa khas petinggi NAZI-Heinrich Himmler. Saya sendiri sebetulnya tidak terlalu detail memperhatikan video tersebut sampai ada gambar perbandingan diantara keduanya. Update terakhir berita ini telah tersebar di beberapa media Internasional (Lihat sumber).
Reaksi kemudian langsung muncul bahkan dari sesama rekan musisi. Pertama dari sesama mantan juri kontes Idols, Anggun yang berkicau di sosial media. Saya Copas ya:
1.Kaget,kecewa, malu dan sedih melihat headline di portal berita Jerman, Spiegel, ada foto @AHMADDHANIPRAST memakai seragam Heinrich Himmler
2. Yg adalah leading member Nazi!Jutaan orang dibunuh secara kejam oleh mereka hanya karena mereka berbeda agama, ras dan visi. Memakai
3. Seragam org kepercayaan Hitler adalah mengenang kekejaman yang mencoreng muka dunia dan menggubris kepedihan keluarga jutaan korban
4. Aku berdoa semoga Indonesia tidak jatuh ke fasisme!
Lalu Glenn Fredly:
Sy KECEWA dgn cara @AHMADDHANIPRAST sesama musisi harusnya beri edukasi politik yg cerdas!Bukan jd permalukan bangsa sendiri di mata dunia.
Anda @AHMADDHANIPRAST JANGAN BICARA anda menghormati Gus Dur, bila simbol Fasis NAZI anda pakai untuk berkampanye!ini Negara PANCASILA!
Bila anda @AHMADDHANIPRAST ingin pergunakan momentum Pilpres ini utk mendapat perhatian,anda berhasil!Berhasil permalukan diri anda sendiri.
Kita BOLEH berbeda dalam memilih, TAPI tanggung jawab menjaga nasib Bangsa dalam perdamaian itu jauh lebih penting...
Himmler (1900-1945) dikenal sebagai petinggi NAZI pencetus genosida, walau pernah hampir pingsan saat melihat darah. 1920-an mulai bergabung dengan partai NAZI setelah sebelumnya beternak ayam dan menjual pupuk. 1933 ia membangun kamp-kamp konsentrasi. Pada 1934, Himmler menjadi kepala Gestapo, polisi rahasia yang ditakuti di Jerman. Gestapo sering bebas dari kekangan hukum, sehingga bisa menangkap siapa saja dengan alasan apa saja. Di 1943, Hitler mengangkatnya sebagai menteri dalam negeri. Dia pengawas ‘Solusi akhir’-upaya pemusnahan semua orang Yahudi di Eropa- dan mandor dari sistem paksa.
Himmler adalah penegak budaya Jerman pagan. Ia meyakini bahwa ia reinkarnasi dari raja Heinrich I, seorang raja terkenal yang dianggap sebagai penyelamat Jerman dari ancaman Timur. Tempat makam sang Raja dikatakan sebagai tempat suci oleh NAZI. Upacara yang ganjil dilakukan tiap tahun di tempat ini. Ia mengklaim pernah bertemu dengan sang Raja dalam mimpi dan ditunjukkan cara-cara untuk mengemban tugas beratnya. Upacara diakhiri tepat tengah malam dengan mengunci diri di sebuah ruangan gelap bawah tanah katedral. Jiwa sakit, pengkhayal inilah yang menjalankan arah kebijakan operasional partai NAZI.
Kalau saja budaya pop dengan seragam NAZI ini hanya bertujuan untuk gagah-gagahan dari segi fashion semata sih ya bisa dimengertilah, hanya saja akan menjadi sangat serius jika ideologi Fasisnya yang diakui dan dipraktekkan. Orang jerman sendiri malu dan trauma dengan sejarah kelam mereka. Jika disini ada yang malah bangga dengan memakai simbol-simbol mereka ya aneh. Apalagi baru-baru ini cukup menghebohkan perihal sebuah wawancara yang disinyalir pernah dilakukan oleh seorang wartawan asing dengan Prabowo di periode 2001 . Di akhir perbincangan itu, Prabowo terdengar sangat mengidolakan Musharraf.
Saya Copas: "Do I have the guts," Prabowo asked, "am I ready to be called a fascist dictator?" "Musharraf had the guts, " Prabowo said.
Jenderal-jenderal musik sudah turut bertutur politis, setelah Jenderal-jenderal militer lebih dulu turun gunung sebelumnya.
Jangan-jangan Dhani sebetulnya sedang berkampanye anti-Fasis, mencoba menyadarkan publik akan sejarah dan bahaya Fasis dengan 'mengingatkan' kembali simbol-simbol NAZI. Maksa ya hehe...
Mudah-mudahan aman-aman aja sampai 9 Juli ya Bro....
***
Sumber & gambar:
http://historia.co.id/artikel/modern/1405/Majalah-Historia/Baju_Nazi_ala_Ahmad_Dhani
http://id.wikipedia.org/wiki/Heinrich_Himmler
http://www.timesofisrael.com/indonesian-quazi-nazi-video-causes-stir/
http://abcnews.go.com/Entertainment/wireStory/indonesian-nazi-themed-music-video-outrage-24297961
http://nypost.com/2014/06/25/nazi-themed-campaign-video-sparks-outrage-in-indonesia/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H