Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Beramai-ramai Menyudutkan Revolusi Putih ala Prabowo

28 Oktober 2017   18:18 Diperbarui: 28 Oktober 2017   18:23 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)

Jakarta - Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengusulkan gerakan 'Revolusi Putih' kepada Gubernur DKI Anies Baswedan. Apa itu Revolusi Putih?

Dikutip dari akun Facebook resmi Prabowo Subianto, Kamis (26/10/2017), Revolusi Putih adalah pemikiran Prabowo dan Partai Gerindra untuk membangun karakter bangsa yang sehat dan kuat. Salah satu caranya menjadikan susu sebagai konsumsi rakyat Indonesia setiap hari. Kata 'putih' dalam Revolusi Putih identik dengan warna susu. (Detik.com)

Prabowo Subianto dan "Revolusi Putih" yang digagasnya kembali, menuai pro dan kontra baik dari para pejabat kementerian maupun masyarakat luas. Sebenarnya, gerakan ini bukanlah hal baru bagi Prabowo. Karena semenjak dirinya maju sebagai Wakil Presiden bersama mantan Presiden Megawati pada Pilpres 2009 lalu, gerakan ini juga pernah digagas oleh Prabowo itu sendiri.

Gerakan yang digagas Prabowo tersebut ternyata tidak hanya menyasar kepada peningkatan konsumsi susu putih bagi para pelajar yang masih dalam masa pertumbuhan. Akan tetapi menyediakan sarapan gratis kepada pelajar seluruh wilayah Jakarta. Seperti susu, kacang hijau, dan telur rebus.

Saran Prabowo kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini diharapkan akan masuk dalam APBD DKI pada 2018 mendatang. Melalui sang adik Hashim Djojohadikusumo yang mengusulkan kepada Anies Baswedan, gagasan ala Prabowo ini diharapkan bisa dijalankan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Akan tetapi, ada polemik yang terjadi dibalik populernya usul Prabowo dalam pemenuhan Gizi dan asupan nutrisi bagi para Pelajar se-DKI Jakarta ini.


Diantaranya dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Menteri Susi berpendapat, bahwa dirinya tidak setuju dengan gerakan Revolusi Putih Prabowo tersebut. Karena dirinya lebih sepakat dengan gerakan mengkonsumsi ikan yang telah digagasnya terlebih dahulu.

Pernyataan menteri Susi tersebut ternyata diperkuat dengan pernyataan dari Menteri Kesehatan Nila.F.Moelek. Karena Menkes Moelek menilai lebih baik makan ikan dibandingkan minum susu. Dan tentu saja Menteri Susi sepakat dengan pendapat Menkes Moelek yang seide dengannya. Menteri Susi berpendapat, lebih baik makan ikan, ikan melimpah, dan bisa mengurangi defisit.

Memang terdengar masuk akal dari pernyataan akhir dari Menteri Susi tersebut yang secara otomatis di iya kan oleh menteri kesehatan Nila.F. Moelek. Karena ketersediaan susu di tanah air masih dinilai terbatas. Karena susu yang dipasarkan di tanah air, banyak yang diperoleh dari hasil Impor. Sehingga gerakan makan ikan lebih realistis karena ketersediaan ikan yang melimpah di tanah air.

Akan tetapi, apakah harga ikan dan daging sudah cukup terjangkau di Negara ini? apalagi di Jakarta itu sendiri. Seperti yang saya ketahui, harga ikan untuk wilayah DKI Jakarta terbilang cukup tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia.

Sudah hal yang lazim bagi warga Jakarta dan sekitarnya merasakan harga ikan di Jakarta jauh lebih mahal dibandingkan harga ikan didaerah lainnya. Ketersediaan ikan yang terbatas dan jumlah penduduk yang padat sehingga tingginya permintaan. Serta ditambah banyaknya restoran di Jakarta yang membutuhkan pasokan ikan. Tentu adalah faktor yang membuat harga ikan di DKI Jakarta dan sekitarnya lebih mahal dibandingkan daerah lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun