Era pemerintahan Presiden Joko Widodo ditandai dengan semakin mandirinya industri minyak dan gas dalam negeri. Pertamina sebagai perusahaan negara mengalami peningkatan posisi dan kapasitas produksinya.
Pemerintahan Presiden Jokowi selama ini, tak hanya mampu mengambil alih blok-blok migas yang dulunya dikuasai asing, namun juga mampu meningkatkan produksi migas itu.
Produksi migas PT. Pertamina (Persero) sejak awal Januari hingga Juli 2018 berhasil meningkat sekitar 30%. Produksi itu disumbang dari blok migas yang ada di dalam dan luar negeri.
Hingga Juli 2018, produksi migas mencapai 907 ribu barel setara minyak (bsmph). Padahal, periode yang sama tahun lalu hanya 693 ribu bsmph.
Angka yang dicapai Pertamina di atas telah mengungguli kontraktor lainnya, antara lain Chevron Pacific Ind dengan produksi 27% EMCL 15%, CNOOC SES Ltd 4%, Conoco Philips Ind Ltd/Medco Natuna 2%, dan Total E&P Indonesia 0%.
Pertamina saat ini juga telah menjadi penyumbang lebih dari 30 persen prodiksi minyak nasional pada tahun ini. Itu telah melampaui perusahaan minyak dunia, bahkan ke depan diprediksi dapat sejajar dengan perusahaan asing yang selama ini menguasai produksi minyak nasional.
Salah satu penyebab meningkatnya produksi migas dari PT. Pertamina itu adalah adanya akuisisi aset dalam dan luar negeri. Peningkatan kapasitas produksi minyak di atas termasuk disumbangkan oleh produksi dari JOB, BOB dan Blok Cepu.
Harus diakui, peningkatan yang dicapai oleh Pertamina ini memberikan optimisme yang luar biasa. Selain juga menegaskan bahwa kebutuhan minyak nasional mampu dihasilkan, dikelola dan dipenuhi oleh perusahaan anak negeri.
Hal ini bila diteruskan di masa depan akan mendorong adanya kedaulatan energi bagi Indonesia. Sehingga tak perlu lagi bergantung pada produksi minyak dari perusahaan asing.
Pengambilalihan kilang minyak dan peningkatan kapasitas produksi minyak merupakan dua hal yang selaras. Dan, kedua hal itu yang dikerjakan oleh pemerintahan Presiden Jokowi untuk mewujudkan kemandirian energi bagi bangsa Indonesia.
Kita patut apresiasi pemerintahan Presiden Jokowi saat ini, karena peningkatan kapasitas produksi dari Pertamina di atas adalah hasil kerja nyata yang dikerjakan demi mewujudkan kemandirian bangsa dan negara.