Setahun menjelang penyelenggaraan Pemilu 2019, desas-desus mengenai Calon Presiden dan Wakil Presiden mulai bertebaran di dunia maya. Berbagai pesan yang mengarahkan pada calon tertentu untuk maju dalam Pilpres semakin banyak ditemui.
Tak salah memang tahun 2018 ini dikatakan sebagai tahun politik. Karena bagi seorang politisi, sepanjang tahun ini merupakan masa yang krusial untuk mengenalkan dirinya ke publik.
Munculnya berbagai gambar atau inforgrafis mengenai calon presiden dan wakil presiden dinilai merupakan langkah agar bisa mempengaruhi opini publik itu.
Namun sayangnya kadang kita jumpai infografis atau media kampanye yang norak. Seperti dengan melabeli gelar-gelar yang tak ada kaitannya. Bahkan, kadang gelar yang over-estimated.
Di media sosial, misalnya, saat ini mulai muncul infografis yang mendorong Prabowo Subiyanto untuk memajukan mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dan TGH. Muhammad Zainul Majdi untuk maju dalam Pilpres mendatang.
Dalam gambar itu, Jenderal Gatot Nurmantyo dibubuhi gelar yang norak, yaitu dengan label sebagai "Putra Terbaik Bangsa".
Sebagai media kampanye, siapa yang percaya bahwa GN disebut putra terbaik bangsa? Apakah tak ada cara kampanye yang lebih kreatif? Label gelar sebagai putra terbaik bangsa itu sangat abstrak dan norak bagi warganet. Sungguh sangat sayang sudah menyewa konsultan kampanye media tetapi hasilnya seperti itu.
Di sisi lain, kenapa harus mendorong Prabowo Subiyanto untuk memajukan keduanya? Bukahkan dia sendiri masih menginginkan untuk menjadi Presiden RI? Karena sepanjang yang kita tahu, Prabowo Subiyanto sangat berambisi menjadi RI 1. Sayang belum kesampaian.
Sejauh ini pun, Partai Gerindra sebagai partai yang dimiliki secara perseorangan oleh Prabowo Subiyanto juga belum menyatakan sikap mengenai Capres pada Pemilu 2019 nanti.
Klaim bahwa GN adalah putra terbaik bangsa itu sangat berlebihan. Publik pasti akan muak dengan sendirinya. Karena di Indonesia, masih banyak orang yang berkontribusi lebih kepada bangsa dan negara dibandingkan GN, dan mereka tak pernah menyebut dirinya sebagai putra terbaik bangsa.
Dapat dipastikan munculnya gambar tersebut ditujukan untuk menaikkan elektabilitas GN. Hal itu karena sebuah kesadaran dari tim sukses GN bahwa tingkat keterkenalan dan keterpilihan GN masih rendah. Makanya infografis 'norak' itu disebar.