Mohon tunggu...
Delza Annora
Delza Annora Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kecenderungan Gangguan Narsistik terhadap Gen Z

17 Juni 2021   07:49 Diperbarui: 17 Juni 2021   08:19 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seperti yang kita ketahui bahwa semakin berkembangnya zaman, teknologi semakin canggih. Bukan hanya teknologi, melainkan salah satunya adalah maraknya perkembangan sosial media di masyarakat.

Perkembangan sosial media ini memberikan kemudahan pada masyarakat dalam berkomunikasi,bisnis, bahkan ilmu pengetahuan. Namun, disisi lain, perkembangan sosial media ini juga memberikan dampak yang buruk. Salah satu dari dampak buruk penggunaan media sosial adalah mengakibatkan gangguan kepribadian, dan menimbulkan perilaku narsistik yang dapat menganggu kesehatan mental.

Di Indonesia, khususnya dikalangan generasi millenial, selfie merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan. Mengambil gambar diri maupun dengan orang lain, adalah ciri khas dari foto selfie.

Beberapa psikolog berpendapat bahwa, selfie adalah suatu bentuk aktualisasi diri, dan itu menjadi hal yang positif jika selfie ini menghasilkan sesuatu yang bernilai seni tinggi. Selfie bukanlah sesuatu yang negatif , karena hanya sekedar menunjukkan dirinya pada publik melalui sosial media. Dan itu bukanlah suatu masalah yang besar.

Namun, jika sudah kecanduan aka sangat perlu untuk mendapat pengawasan dan perhatian dari orang sekitar. Dan selfie ini juga memiliki dampak buruk, salah satu dampak buruk itu adalah kecenderungan narsistik, perilaku ini banyak dilakukan oleh para generasi millenial sekarang karena merupakan bagian besar dari pengguna smartphone.

Gangguan kepribadian narsistik atau yang disebut narcissistic personality disorder terjadi akibat adanya perilaku seseorang yang secara berlebihan memandakan keunikan atau kelebihan yang dimiliki, sehingga menimbulkan fantasi atau halusinasi terhadap dirinya. Halusinasi adalah suatu keadaan hilangnya kemampuan individu dalam membedakan antara rangsangan internal (pikiran dan rangsangan eksternal (dunia luar). Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai contoh klien mendengarkan suara -- suara tetapi pada kenyataannya tidak ada orang yang berbicara.

Jika seseorang sudah mengalami halusinasi itu bisa menimbulkan gangguan pada saraf sensosriknya. Fungsi dari saraf sensorik secara umum adalah membuat kita melihat, mendengar, mengenal bau, dan tak kalah penting, merasakan sesuatu secara fisik. Fungsi merasakan ini tergolong dalam sistem somatosensorik.

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan persepsi sensori : merasakan sensori palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan, atau penghiduan.

Salah satu gangguan pada fungsi saraf sensorik adalah neuropati perifer, yaitu sebuah kondisi saat terjadi gangguan pada jalannya rangsangan pada saraf tepi. Pada kondisi ini, sesorang bisa saja merasakan sesuatu walaupun tidak ada rangsangan atau justru tidak merasakan apa-apa ketika ada rangsangan. Ini adalah salah satu karakteristik dari jenis halusinasi, yaitu halusinasi perabaan.

Dalam faktor psikologis, sesesorang yang menyebabkan dirinya berhalusinasi adalah memiliki riwayat kegagalan yang terulang. Menjadi korban, pelaku maupun saksi dari perilaku kekerasan serta kurang nya kasih sayang dari orang orang disekitar atau overprotektif. Salah satu hal yang bisa menimbulkan gangguan narsistik adalh kurangnya kasih sayang atau perhatian dari orang-orang disekitar dan itu yang menyebabkan beberapa orang mencari sensasi itu di dunia maya, dengan mencari perhatian di sosial media.

Dalam perspektif agama, narsistik ini masuk kedalam kategori sikap riya. Riya adalah sikap seseorang yang suka menunjukkan atau memperlihatkan kebaikan karena ingin dilihat dan dipuji oleh orang lain, itu termasuk riya. Firman Alloh dalam QS An-Nisa ayat 142 :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun