Mohon tunggu...
Deliya Ainun Putri
Deliya Ainun Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta

ig : Deliyaainun7

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kampus Mengajar Angkatan 1: Peningkatan Kemampuan Numerasi Melalui Perkalian Estafet di Kelas 5 SDN 01 Semuli Raya

24 Agustus 2021   18:34 Diperbarui: 24 Agustus 2021   19:34 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Hamalik, 2010). Belajar hal baru sangat dibutuhkan oleh semua orang, terlebih lagi oleh seorang siswa. Siswa Sekolah Dasar khususnya kelas rendah, erat kaitannya dengan Literasi dan Numerasi. Mereka sangat membutuhkan bimbingan untuk menguasai kedua hal tersebut. Literasi dan Numerasi adalah bekal dasar siswa supaya dapat menguasai berbagai mata pelajaran, oleh karena itu siswa membutuhkan bimbingan dari sorang guru. Salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh banyak siswa yaitu Matematika, hal tersebut terjadi karena masih banyak siswa yang belum menguasai Numerasi dengan baik.

Materi yang membutuhkan pemikiran cepat dan tepat yaitu perkalian susun ke bawah. Konsep perkalian tersebut selalu digunakan pada pelajaran Matematika disemua jenjang Pendidikan, oleh karena itu siswa harus menguasai konsep tersebut dengan baik. Jika siswa mengerti dan menguasai konsepnya, maka siswa tidak akan merasa sulit dalam mengerjakan matematika. Untuk meningkatkan kemampuan siswa, dibutuhkan dorongan internal maupun eksternal.

 Faktor internal yang memengaruhi siswa untuk semangat dalam belajar yaitu kemauan dari dalam siri siswa. Jika siswa merasa enggan untuk belajar, maka pemaksaan hanya akan membuat siswa merasa stress dan pusing. Saat terjadi hal seperti itu, maka menjadi tugas guru untuk membimbing siswa supaya memiliki semangat yang kuat untuk belajar. Ada berbagai cara atau inovasi yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengatasi masalah tersebut.

Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 yang ditempatkan di SDN 01 Semuli Raya, membuat suatu inovasi untuk meningkatkan semangat siswa dalam belajar matematika konsep perkalian susun ke bawah. Siswa Sekolah Dasar cenderung menyukai pembelajaran yang diselingi dengan bermain, karena selain menyenangkan siswa juga tidak merasa penat. Materi yang mudah dipahami lebih menarik perhatian siswa, sementara itu siswa akan meninggalkan materi yang sulit bagi mereka. Pada dasarnya sulit atau mudahnya materi dipahami terletak pada kemampuan guru untuk menjelaskan materi tersebut.

Di SDN 01 Semuli Raya lebih tepatnya di kelas 5, ada siswa yang sudah menguasai konsep perkalian susun ke bawah, namun banyak siswa masih merasa sulit untuk memelajari konsep tersebut. Beberapa siswa juga merasa enggan untuk belajar karena prosesnya sulit dipahami. Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 membantu guru kelas 5 untuk mengurangi pemikiran siswa terhadap pembelajaran Matematika khususnya konsep perkalian susun ke bawah, karena konsep tersebut adalah konsep dasar. Cara yang diterapkan oleh mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 adalah Perkalian Estafet, dalam penerapannya bisa sebagai lomba ataupun tidak, tergantung pada jumlah siswa dalam kelas.

Di kelas 5, perkalian estafet dilakukan sebagai lomba antar kelompok, satu kelompok terdiri dari 5-6 orang. Konsepnya yaitu setiap orang dalam kelompok mendapat tanggung jawab masing-masing sehingga siswa akan mencoba untuk bekerja sama dan memenangkan pertandingan. Guru meminta siswa untuk berbaris ke belakang sesuai kelompoknya dan guru menyediakan beberapa gulungan kertas sesuai jumlah kelompok yang ada, dalam gulungan kertas tersebut terdapat soal perkalian yang harus dikerjakan dengan kelompok masing-masing. Pengerjaan soal tidak dibuku atau kertas, melainkan di papan tulis.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Pada perkalian susun ke bawah, terdapat 5 tahap yang harus dilakukan dengan tepat. Siswa yang berdiri paling depan akan bertugas mengambil gulungan kertas dan menuliskan di papan tulis. siswa kedua, akan mengerjakan perkalian, namun hanya 1 tahap dan tahap-tahap selanjutnya dikerjakan oleh anggota kelompok berikutnya secara bergantian dan adu cepat tepat dengan kelompok lain. Siswa yang sudah melakukan tugasnya, akan lari ke belakang dan berbaris secara berurutan. Kelompok yang selesai lebih dulu akan melapor pada guru dan guru akan mencatat kelompok mana yang selesai terlebih dahulu dan menjawab dengan tepat.

Lomba Perkalian Estafet akan menjadi gaduh dan mengganggu kelas lainnya jika tidak ada pendampingan dari guru. Namun, saat dilakukan dengan baik, siswa akan merasa senang dan tidak penat. Pelaksanaan Perkalian Estafet ini berupa lomba, oleh karena itu mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 menyediakan beberapa hadiah namun tidak diberitahukan pada siswa supaya siswa melakukan lomba ini bukan karena hadiah semata. Sebelum pelaksanaan, guru dan siswa dapat membuat perjanjian untuk yang kalah dan menang. Dalam hal ini, mahasiswa Kampus Mengajar yang berperan sebagai guru membuat perjanjian dengan siswa yaitu kelompok yang menang diizinkan untuk menghukum kelompok yang kalah, tetapi hukuman atas persetujuan guru supaya tidak terlalu berat.

Setelah melakukan lomba Perkalian Estafet, siswa meminta untuk melakukan hal yang sama pada pelajaran-pelajaran lain. Hal tersebut membuktikan bahwa pembelajaran yang menyenangkan sangat dibutuhkan oleh siswa. Pembelajaran yang menyenangkan dapat diwujudkan oleh guru yang bersedia untuk berinovasi dan melakukan hal-hal baru untuk siswa. Untuk mewujudkan Pendidikan yang lebih baik, maka sangat dibutuhkan kolaborasi antara guru dan siswa. Jika siswa lelah guru harus memapah, jika siswa  bersemangat maka guru harus lebih semangat. Semangat dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun