Mohon tunggu...
Delicia
Delicia Mohon Tunggu... profesional -

GP, White Lily

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hamil Di Luar Nikah?, Menikahlah.

12 November 2011   07:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:45 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_148484" align="alignleft" width="300" caption="Image: Google"][/caption]

Sepasang muda-mudi muncul di ruang periksa dengan senyum malu yang dipaksakan dan gelisah. Si gadis berumur 22 tahun menunduk dan menutupi setengah wajahnya dengan telapak tangannya. Saya hanya bisa melihat mulutnya yang bergerak ketika menjawab pertanyaanku. Pemuda 29 tahun yang menemaninya masuk, segera beranjak keluar setelah memberitahu bahwa gadis yang bersamanya mengalami telat haid.

Setelah bertanya-tanya dan memeriksakan urine si gadis, maka jelas dua garis merah terang terhias pada test pack. Tidak diragukan lagi si gadis telad haid karena hamil. Dihitung dari haid terakhirnya maka diperkirakan kehamilan sigadis adalah 6 minggu. Sigadis menangis dan menempelkan wajahnya di meja. Ia berteriak lirih " bang, abang...".

Si abang jagoan dengan muka bersemu dan deg-degan masuk kembali ke dalam ruangan dan ia tahu kalau tangisan sigadis adalah pasti karena perbuatannya. Lalu pemuda itu menghampiri meja dan berkata " hamil ya dokter?".

Saya mengangguk dan memperlihatkan hasil test urin padanya. Dari kantong tasnya ia pun mengeluarkan plastik yang berisi obat tepatnya kulit obatnya saja. Saya menerima kulit obat itu, obat untuk merangsang pembukaan artinya mereka telah mencoba menggugurkan janin itu.

" Obatnya dari mana?".

" Ada dua macam dokter saya beli dari internet".

" Dari internet? berapa harganya?".

" Rp.500.000" ujar pemuda itu.

Dalam keheningan itu saya tahu mereka pasti mengalami pergolakan amat sangat mengenai kehamilan gadis itu. Apalagi setelah membuang uang Rp.500.000 namun tak ada reaksi apa-apa. Sigadis mengaku ia masih ingin kerja di perusahaan tempatnya bekerja namun di sana tidak memperbolehkan wanita hamil bekerja dan ada kontrak bersedia tidak hamil selama bekerja. Mereka membujuk agar kehamilan itu digugurkan dan mengutarakan berbagai permasalah mereka.

Kompleks sekali, keduanya adalah sama-sama anak bungsu. Pemuda anak bungsu dan hanya memiliki saudara laki-laki satu orang. Gadis itu juga anak bungsu, mempunyai dua orang saudara laki-laki ( dia anak perempuan satu-satunya). Semenjak mereka menjalin hubungan kedua pihak keluarga sama-sama tidak pernah setuju...masalahnya adalah karena perbedaan suku dan keyakinan. Bahkan ibu sipemuda sedang dalam kondisi kurang baik sekarang, sakit kencing manis dan penyakit degeneratif lainnya. Ibu pemuda ini telah beberapa kali ingin menjodohkan anak bungsunya dengan beberapa anak gadis temannya, namun tak ada satupun yang berkenan di hati si pemuda ini. Si gadis begitu menyayangi ayahnya, dan merasakan teramat sulit untuk membuat ayahnya kecewa dan teramat sulit pula untuk menyakiti dan membuat ayahnya setuju apalagi mengingat kalau waktunya singkat (sebentar lagi perutnya akan membuncit dan diketahui banyak orang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun