Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Antara Novel "The Origin" Dan Brown dan Film "Inherit The Wind" (1960)

5 Juni 2018   13:21 Diperbarui: 8 Juni 2018   00:58 3105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dan Brown, penulis novel "The Origin". (Foto: New York Times/Cody O’Loughlin)

Setelah beberapa hari yang lalu bisa menyelesaikan novel terbarunya Dan Brown, The Origin, jari-jari saya lalu secara acak memilih salah satu file film diantara ratusan file film di Laptop. Entah karena vibrasi atau memang sudah dari sananya, telunjuk saya mengklik film Inherit Wind untuk jadi bahan tontonan. Sebuah film lama dari tahun 1960 yang mempunyai pesan yang sama dengan Novel The Original nya Dan Brown.

Dengan menggunakan Teori Evolusi Darwin dan respon terhadap Teori itu sebagai dasar, buku  dan film ini sama-sama mengingatkan tentang bahaya fundamentalisme agama, kekeliruan menafsirkan Kitab Suci secara literal, pertentangan antara Atheis dan Agamawan, kritik terhadap Agamawan, kekeliruan orang memisahkan antara kritik terhadap Agama dan Agamawan sehingga sikapnya terhadap Agama menjadi tidak proporsional dan meremehkan peran penting Agama bagi kehidupan masyarakat.

Mungkin perbedaan keduanya ada pada back ground ceritanya itu sendiri.

Dan Brown menulis The Original dengan latar belakang kehidupan manusia yang sudah demikian sophisticated. Kehidupan manusia yang sudah dikelilingi oleh Super Komputer, Artificial Intelligence dan pembahasan seni lukis dan arsitektur dengan Eropa, dalam hal ini lebih berpusat di Spanyol, sebagai lanskap nya.

eyesofowls.org
eyesofowls.org
Sementara Inherit Wind dibuat pada tahun 1960 yang menceritakan masa ketika Pendingin Ruangan (AC) belum ditemukan, Radio serta Camera masih menjadi sesuatu yang aneh dan canggih, dan dunia penegakan hukum di Amerika sebagai lanskapnya.

Tema yang sama dengan setting waktu yang jauh berbeda seolah menegaskan bahwa pertentangan antara Agamawan dan Ilmuwan sebagai masalah yang ada sejak dahulu kala dan masih akan menjadi permasalahan serius di masa yang akan datang.

Tetapi satu titik menarik dari Novel dan Film ini, penyelesaian konflik antara keduanya ternyata hanya bisa dihasilkan dengan kebijaksanaan atau Wisdom. Dalam The Origin, kebijaksanaan itu muncul dalam cara pandang Robert Langdon sebagai tokoh utama dari Dan Brown.

Langdon selain bisa mengamini pandangan dan kritik-kritik Edmund Kirsch, seorang Ilmuwan terkenal yang sudah mendeklarasikan diri sebagai orang Atheis, juga bisa menemukan titik kritis pemikiran dan sikap Langdon terhadap Agamawan. 

Dalam titik tertentu, Dan Brown seperti hendak menunjukan bahwa kritik Edmund Kirsch terhadap fundamentalisme agama sering disebabkan karena dendam sejarah secara personal bukan semata-mata sains. Dimana Ibu Edmund meninggal karena fundamentalisme agama yang menolak science.

Sementara dalam film Inherit Wind, kebijaksanaan seperti hendak ditunjukan pada diri Hakim yang memutus perkara. Hakim sendiri sebagaimana kita tahu bermakna orang bijak dimana kebijaksanaan yang dia ambil mesti setelah melihat permasalahan dalam spectrum yang lebih luas. 

Dalam Bahasa Inggris, Hakim adalah Judge. Orang yang mengambil keputusan dimana keputusan diambil setelah dia melihat segala sesuatunya dengan utuh dan berdasar pada banyak pertimbangan dan masukan. Bukan semata-mata pengetahuan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun