Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Three Billboards Outside Ebbing Missouri"

10 April 2018   08:23 Diperbarui: 10 April 2018   08:44 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Three Billboards Outside Ebbing Missouri

Bayangkanlah sebuah film yang diawalnya menyebutkan dengan jelas apa tujuannya. Seperti mencari siapa kah pelaku pembunuhan atau penculikan seorang anak. Tetapi di akhir film, tujuan itu bukan hanya tidak disebutkan siapa pelaku kejahatan tersebut, tetapi disamarkan. Padahal jalan untuk menemukan pelaku itu tinggal dalam hitungan langkah atau menit, bukan sebuah langkah buntu. Begitulah kira-kira cerita Three Billboard Outside Ebbing Missouri. Film yang dari judulnya saja membuat kita berkernyit karena terlalu panjang.

Film dibuka dengan penampilan seorang Mildred Hayes (Frances McDormand) di pagi hari yang cerah menyusuri kediamannya di sebuah bukit. Wajah murung dan guratan wajah yang keras dan tegas memberikan gambaran tentang Mildred yang trauma tetapi juga terlihat tangguh menjalani kesedihan yang sedang dialaminya.

Di pagi itu, Mildred melewati tiga papan reklame, billboard, yang terlihat tidak terpakai. Tiba-tiba ketika melihat tiga billboards yang berbaris itu, Mildred mempunyai ide untuk menyelesaikan permasalahan yang dia hadapi.

Mildred memang sedang menghadapi masalah yang cukup traumatik dan menyesakan. Anak gadis satu-satunya diperkosa ketika sudah sekarat dan meninggal. Sementara pelakunya sendiri sudah 7 bulan tidak bisa ditemukan oleh kepolisian Ebbing. Melihat Billboard tidak terpakai di tempat kejadian anaknya, Mildred seperti mempunyai cara keluar dari masalah yang dia hadapi.

Mildred mendatangi agen pemilik Billboard diluar kota tersebut. Dia bermaksud untuk menyewa Billboard itu. Sebelum membayar biaya sewa billboards, Mindred bertanya ke agency periklanan tersebut tentang aturan apa saja yang tidak dibolehkan bila dia hendak memasang iklan. Ketika yakin bahwa dia tidak melanggar aturan periklanan, Mindred pun menyewa ketiga Billboards itu dengan tulisan yang tidak lazim.

Billboard pertama bertuliskan "Raped While Dying"(diperkosa ketika sedang sekarat) billboard kedua bertuliskan ""And Still No Arrest"(Pelakunya tidak kunjung tertangkap) sementara yang ketiga bertuliskan "How Come Chief Willoughby"(Kenapa bisa begitu Chief Willoughby).Tulisan di billboard ini di satu sisi bisa dianggap sebagai jeritan hati Mindred terhadap kasus anaknya, di sisi lain bisa juga dianggap sebagai kritik terhadap kepolisian Ebbing yang tidak kunjung usai mengurai kasus pemerkosaan dan pembunuhan itu. Chief Willoughby sendiri adalah Kepala Kepolisian kota Ebbing yang bertanggung jawab mengurai kasus ini.

Billboards yang dipesan Minfred ini ternyata tidak hanya membuat polisi jengah, tetapi juga membuat warga Ebbing gempar dan menjadi sorotan media. Chief Willoghby bersama Dixon, staff nya, mencoba mendatangi Minfred dan memintanya untuk menurunkan billboard itu. Karena pada dasarnya polisi sedang berusaha untuk mengungkap kasus tersebut. Tetapi karena kasus nya cukup pelik, maka sulit diungkap.

Chief Willoughby yang dikenal sebagai polisi berdedikasi dan berintegritas, juga mendapat dukungan warganya dari Billboard yang tidak simpatik itu. Mulai dari pendeta yang mengingatkan Minfred untuk menurunkan billboards itu, teman sekolah anak Minfred yang memusuhi anak Minfred, sampai dengan dokter gigi yang ingin mencelakakan Minfred karena jengkel terhadap Minfred.

Tetapi upaya Minfred ini ternyata berhasil. Ketiga billboards tersebut tidak hanya membuat polisi untuk menelaah kembali kasus anak Minfred, tetapi media dan warga kota pun kembali memusatkan perhatiannya terhadap kasus itu. Termasuk bekas suami Minfred yang kini berpacaran dengan gadis berumur 19 tahun, juga pembunuhnya itu sendiri.

Tetapi seperti yang sudah diungkapkan diatas, meski dengan ketiga billboards ini sudah menuntun Minfred menemukan pelaku pembunuhan anaknya, tetapi film ini justru menggantung tentang siapakah pembunuh anak Minfred itu sendiri. Sutradara Martin McDonagh hanya memberikan clue tentang siapakah pembunuh anak Minfred. Mulai dari pesan Willoughby yang mengatakan tentang banyaknya pengungkapan kasus pembunuhan karena tidak sengaja disebabkan pembunuhnya yang meracau di penjara atau terhadap temannya, Dixon yang mendapatkan sidik jari pembunuh, serta seorang lelaki yang mendatangi toko Minfred dan menyebutkan bila dia adalah orang yang ingin memperkosa anak Minfred.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun