Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Richard Pirmental dan Para Disabilitas dalam Film Music Within

13 Maret 2018   11:15 Diperbarui: 13 Maret 2018   11:20 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: http://athenacinema.com

Melihat kesempatan ini, Richard pun langsung mendaftar dan terjun di Perang Vietnam. Tetapi alih-alih bisa berkuliah, usai Perang Vietnam Richard justru ditolak Universitas. Di Vietnam bersama teman-temannya Richard kena serangan bom. Richard sendiri selamat hanya saja gendang telinganya rusak karena terkena ledakan keras bom yang begitu dekat dengan telinganya.

Richard tidak bisa mendengar dengan sempurna dan ada dengungan terus menerus di telinganya. Telinga Richard tidak bisa membedakan nada tinggi, rendah dan hampir mendekati tuli. Hearing aid lebih banyak mengganggu ketimbang membantu. Karenanya pihak Universitas menyatakan kalaupun Richard kuliah, dia tidak akan faham apa-apa dan selesai kuliah, tidak akan ada satupun perusahaan yang mau mempekerjakan orang tuli seperti Richard.

Dalam keterpurukan karena tidak bisa mendengar dengan baik dan mendekati tuli, Richard mencoba mempelajari bahasa bibir. Kemampuan yang memungkinkan Richard bisa mengetahui pembicaraan orang lain dari jarak 100 kaki.

Ketika sedang berusaha mempelajari bahasa bibir dan ingin kuliah, Richard bertemu dengan seorang penyandang disabilitas yang mempunyai peran besar dalam mempengaruhi kehidupannya. Art Honeymoon adalah lelaki pengidap Cerebral Palsy, CP, yang kesana kemari mesti memakai kursi roda. Sebagai pengidap CP, Richard menyebutkan Art memiliki IQ diatas rata-rata hanya karena rusaknya koordinasi otak, untuk mengikat tali sepatu pun Art tidak mampu.  

Bagi Richard, Art memang unik. Ketika orang lain tidak bisa mendengar suara Art dengan jelas, Richard justru bisa mendengar dan mengerti suara Art dengan jelas dan terang. Tidak ada suara manusia yang bisa didengarkan dengan jelas oleh Richard selain suara Art. Suara Art seperti suara gajah yang hanya bisa ditangkap oleh telinga tertentu karena keunikan frekuensi yang dimilikinya. Begitu juga sebaliknya. Kalau bagi orang lain suara Art itu tidak beraturan dan tidak bisa difahami, tetapi bagi Richard suara Art itu jelas dan bisa dimengerti.

Karena kelebihan dan kekurangannya, Richard dan Art berjalan saling melengkapi. Art menjadi telinga Richard yang sulit mendengar dan Richard menjadi mulut Art yang selama ini perkataannya sulit difahami orang lain.

Dalam perjalanan bersama dengan Art, juga bergaul intens dengan temannya veteran perang Vietnam yang juga penyandang disabilitas, Richard merasakan betul bagaimana rumitnya problem yang dihadapi para penyandang disabilitas di Amerika. Mereka bukan hanya mengalami diskriminasi sosial oleh masyarakat, tetapi juga tidak mendapat layanan dari negara sebagaimana mestinya. Tidak ada restauran yang memfasilitasi para disabilitas, juga tidak ada pekerjaan yang mengakomodir mereka. Padahal mereka juga mempunyai keahlian sebagaimana manusia normal lainnya. Menurut Art yang cerdas, orang kebanyakan menganggap remeh mereka karena kondisi mereka sudah menggugat definisi manusia yang ada di benak kepala orang kebanyakan.

Dalam kondisi seperti itu, Richard tergerak membantu teman-temannya. Dia bekerja sebagai agent lowongan pekerjaan bagi teman-temannya penyandang disabilitas. Richard meyakinkan setiap orang bahwa para disabilitas pun mempunyai kemampuan bekerja sebagaimana biasanya.

Di tengah usaha membantu temannya para penyandang disabilitas, tiba-tiba Richard mendapat telepon dari kantor Gubernur. Mereka meminta Richard menulis sesuatu tentang bagaimana seharusnya memperlakukan para disabilitas.

Berbekal pengetahuan dan pengalamannya dengan para penyandang disabilitas, Richard pun menyusun modul-modul pelatihan bagi perusahaan yang akan merekrut para disabilitas.

Ketika menyusun modul inilah, Art kembali menunjukan ketajaman IQ dan rasanya. Ketika Richard tidak percaya diri bahwa modul itu akan sangat membantu, Art berkata sebaliknya. Modul itu sangat berguna dan dia mengancam Richard bila modul itu tidak dipresentasikan dan dipakai. Karena konsep pelatihan Richard sudah mengcover permasalahan paling mendasar yang selama ini disandang para disabilitas : mereka tidak pernah dilirik orang kebanyakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun