Mohon tunggu...
Delia NurAlifa
Delia NurAlifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Multimedia - Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi saya bercerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penduduk yang Banyak, Apakah Menjamin Pendidikan yang Baik?

7 Desember 2022   07:15 Diperbarui: 7 Desember 2022   07:29 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di Negara Indonesia terdapat banyak populasi masyarakat yang membuat Negara Indonesia menjadi Negara yang padat penduduk jika dibandingkan dengan Negara-negara lain. Dengan populasi penduduk yang banyak ini diharapkan dapat menunjang SDM (Sumber Daya Manusia) yang lebih baik. Jumlah populasi penduduk yang banyak ini berhubungan dengan pendidikan, pasalnya pendidikan merupakan salah satu hal yang berpengaruh dan sangat penting, karena pendidikan merupakan salah satu faktor besar yang memengaruhi kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) nasional khususnya Indonesia. 

Pendidikan merupakan satu hal yang berperan penting dalam keberlangsungan hidup manusia karena dengan adanya pendidikan, itu dapat membantu dalam meningkatkan keterampilan, kecerdasan, kreatifitas, budi pekerti, memperkuat kepribadian individu, dan juga semangat untuk membangun diri dan juga sekaligus ikut berkontribusi untuk membangun bangsa dan negara. Sebuah Negara yang dikatakan maju itu diukur dari kualitas pendidikannya itu sendiri, apabila kualitas pendidikannya baik, tidak lemah, dan tentunya tidak juga memprihatinkan sehingga menimbulkan kekhawatiran maka pendidikan dalam Negara tersebut dikatakan Negara maju.

Pendidikan di Indonesia ini dibagi menjadi 3, yaitu pendidikan formal, pendidikan informal, dan juga pendidikan non-formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang dilaksanakan mulai dari jenjang SD sampai dengan jenjang Perguruan Tinggi, pendidikan yang termasuk ke dalam pendidikan formal diharuskan adanya sumber daya manusia yakni diantaranya guru, siswa, karyawan, dll. Selain itu, ada juga sumber daya bukan manusia yang dibutuhkan yakni perlengkapan sekolah, peralatan sekolah, biaya, dll. 

Pendidikan informal merupakan pendidikan yang dilaksanakan dalam lingkup keluarga atau masyarakat. Karena yang dicakupnya itu hanya dilingkungan keluarga dan juga masyarakat yang tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu terorganisir maka pendidikan yang termasuk dalam informal ini tidak membutuhkan hal-hal yang disebutkan dalam pendidikan formal.. Sedangkan, pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang dilaksanakan diluar dari pendidikan formal (SD sampai Perguruan Tinggi).

Dalam proses pendidikan tentunya diharapkan akan memberikan dampak yang positif bagi seluruh masyarakat terutama yang melaksanakan pendidikan tersebut. Namun, pada kenyataanya justru ada beberapa penerapan dalam pendidikan yang tidak sesuai dan tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan sesuatu yang negatif. Permasalah selalu didapati dalam penerapan pendidikan di Indonesia. Permasalahan yang muncul itu saling keterkaitan satu sama lainnya mulai dari input awal yang berpengaruh pada proses, kemudian proses yang berpengaruh juga sampai pada outputnya.

Permasalahan yang mengakibatkan lemahnya pendidikan Indonesia, kurang berkualitasnya pendidikan di Indonesia hingga menimbulkan kekhawatiran ini diantaranya:

  1. Dalam input pendidikan, terdapat permasalahan yaitu fasilitas pendidikan yang kurang memadai atau mendukung. Pada dasarnya jika fasilitas yang diperlukan sudah cukup memadai dan mendukung dalam terlaksananya proses pembelajaran maka pendidikanpun akan dapat terlaksana dengan baik. Karena fasilitas pendidikan ini merupakan hal yang paling mendasar dan utama untuk diperhatikan karena dengan tidak terpenuhinya fasilitas pendidikan mengakibatkan sulitnya murid dan juga guru untuk mengembangkan potensi yang ada.
  2. Perbedaan pola asuh, seiring berkembangnya zaman maka semakin bermacam-macam dan berkembang pula pemikiran masyarakat sehingga mengakibatkan hasil yang berbeda pula terhadap anak. Orang tua seharusnya dapat memberikan motivasi dan juga dorongan yang besar kepada anaknya dalam hal pendidikan. Motivasi dan dorongan yang diberikan oleh orang tua kepada anak itu akan memberikan pengaruh yang sangat besar kepada anak. Karena selain guru, orang tua juga harus ikut mengambil peran bahkan harus bisa mengambil peran utama. Ketika disekolah guru hanya sebagai pengganti orang tua di rumah. Jadi, tetap orang tua mengambil peran yang juga besar dalam pendidikan anak. Anak yang sukses lahir dari orang tua yang senantiasa selalu memberikan motivasi dan juga dorongan kepada anaknya. Namun, pada kenyataannya hal tersebut tidak dipahami oleh semua orang tua, ada yang berpendapat bahwa "lebih baik mencari uang dengan bekerja" hal tersebut menjadi penghambat anak untuk mencapai sebuah pendidikan. Pemikiran seperti inilah yang harus dicari solusinya agar dapat dirubah dan sehigga pada akhirnya tidak akan menghambat pendidikan.
  3. Dalam proses pendidikannya pun terdapat permasalahan yaitu kurikulum yang digunakan. Pada dasarnya kurikulum yang digunakan di Indonesia ini terlalu sering di ganti-ganti sehingga mengakibatkan murid-muridnya sebagai pelajar dan juga guru-gurunya sebagai tenaga pengajarpun kebingungan. Karena dengan kurikulum yang terus berganti mengakibatkan semuanya terus kembali lagi ke titik awal. Memang kurikulum itupun mengikuti perkembangan zaman, namun ada beberapa kurikulum yang kurang memperhatikan aspek-aspek yang lainnya seperti pemerintah yang terus-terusan mengganti kurikulum tanpa melihat dikehidupan nyatanya yang terjadi dilapangan. Hasil dari keegoisan tersebut jadi banyak sekali keluhan yang diutarakan oleh peserta didik dan juga tenaga pengajar. Selain itu juga, dengan adanya kurikukulum yang ditetapkan oleh pemerintah jadi guru itu lebih banyak hanya terfokus pada kurikulum yang ada dan takut untuk berkreatifitas sendiri dan mengembangkan apa yang ada dalam diri seorang guru tersebut.
  4. Pendidikan yang masih belum merata. Seperti yang kita ketahu bahwasannya Indonesia ini terdiri dari banyak sekali pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke. Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan, pada tanggal 30 Juni 2022 atau Semester I 2022 jumlah penduduk Indonesia tercatat sebanyak 275.361.267 jiwa. Dengan jumlah masyarakat yang sangat banyak seharusnya SDM (Sumber Daya Manusia) yang dihasilkan itu lebih baik lagi sehingga diharapkan dapat menunjang perkembangan Negara Indonesia. Namun, pada kenyataannya dengan banyaknya pendudukan masyarakat di Indonesia mengakibatkan tidak meratanya pendidikan dengan faktor-faktor seperti terbatasnya SDM (Sumber Daya Manusia). Yang diharapkan semakin banyaknya SDM (Sumber Daya Manusia) tetapi pada kenyataannya justru pendidikan ini terhambat karena SDM (Sumber Daya Manusia) itu sendiri. Pendidikan yang tidak merata mengakibatkan masyarakat tertinggal.

Hal yang menjadikan pendidikan di Indonesia itu masih belum sesuai diantaranya, seperti fasilitas pendidikan yang kurang mendukung, pola asuh dari orang tua, kurikulum yang digunakan masih kurang sesuai, dan juga belum meratanya pendidikan di Indonesia itu disebabkan karena sumber daya manusianya yang masih belum sesuai. Pada dasarnya bukan hanya pemerintah yang harus bertanggung jawab akan pendidikan di Indonesia ini tetapi seluruh rakyat Indonesiapun harus ikut di dalamnya. Banyak hal yang seharusnya diperhatikan dalam dunia pendidikan namun nyatanya malah terbengkalai dan tidak diperhatikan sama sekali sehingga mengakibatkan pendidikan di Indonesia ini masih kurang berkualitas sehingga mengakibatkan kekhawatiran.

Data yang membuktikan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia ini menurun dan mengkhawatirkan, diantaranya:

  Jika dilihat dari data grafik "Kualitas Pendidikan Indonesia Menurun" yang didapatkan berdasarkan servei Program for International Student Assessment (PISA), rujukan kualitas pendidikan di dunia yang dimana survei ini diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tiap 3 tahun terlihat bahwa Indonesia mengalami penurunan tingkat kualitas pendidikannya. Dan juga pembuktian bahwa Indonesia cukup menghawatirkan terdapat pada data "Pendidikan Indonesia Tertinggal di ASEAN" yang memperlihatkan Negara-negara di ASEAN dan Indonesia menjadi urutan ke 5 ini sudah menunjukkan bahwa memang pendidikan di Indonesia ini tidak baik-baik saja atau dalam kata lain mengkhawatirkan. 

Pasalnya Negara Indonesia ini merupakan Negara yang memiliki beribu-ribu pulau yang mana mengharuskan pemerintahannya melakukan pemerataan pendidikan agar semua masyarakat Idonesia merasakan pendidikan yang layak dan sudah seharusnya didapatkan. Namun pada kenyataannya belum semua orang dapat merasakan pemerataan pendidikan tersebut. 

Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan, namun tidak dapat menyalahkan siapapun baik itu pemerintahan atau masyarakat itu sendiri karena sudah pastinya baik pemerintahan atau kita sebagai rakyat sipilpun sudah berusaha semampu kita untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia meskipun hasilnya masih belum sesuai dengan yang diharapkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun