Mohon tunggu...
Dela Alvionita
Dela Alvionita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Kurikulum Balitbang, Alternatif Meningkatkan Kegiatan Pembelajaran di Masa Pandemi

24 Juli 2021   22:15 Diperbarui: 24 Juli 2021   22:17 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di dunia saat ini sedang marak-maraknya wabah coronavirus. Coronavirus itu sendiri adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Coronavirus Diseases 2019 (COVID19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Dengan adanya virus COVID-19 di Indonesia saat ini berdampak bagi seluruh masyarakat. Dampak yang ditimbulkan dari virus yang sedang mewabah ini terjadi kepada berbagai sektor bidang seperti sosial, ekonomi, pariwisata dan pendidikan. Surat Edaran (SE) yang di keluarkan pemerintah pada 18 Maret 2020 segala kegiatan didalam dan diluar ruangan di semua sektor sementara waktu ditunda demi mengurangi penyebaran corona terutama pada bidang pendidikan. Pada tanggal 24 maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar di rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19.

Pembelajaran yang dilasanakan pada sekolah dasar juga menggunakan pembelajaran daring/jarak jauh dengan melalui bimbingan orang tua. Menurut Isman pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran daring siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru menggunakan beberapa aplikasi seperti classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui whatsapp group. Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif.

Oleh karena itu, Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang bertemakan "Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi Covid-19" (KKN Tematik MDBPE-MBKM) untuk membantu pendidikan dan ekonomi di lingkungan sekitar mahasiswa/i. Pada Program Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan bisa dilaksanakan di jenjang PAUD/TK, SD, SMP, maupun SMA.  Kegiatan yang terdapat di dalam program tersebut diantaranya penguatan dan pendampingan pembelajaran daring untuk semua mata pelajaran, pendampingan kepada orang tua dalam membiming anak melaksanakan pembelajaran daring, mendesain, membuat atau melengkapi media pembelajaran, dan membantu administrasi sekolah.

Mengingat diberlakukannya pembelajaran secara daring tentu saja hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah. Karena pembelajaran yang biasanya berlangsung di ruang kelas dengan jadwal tertentu berubah menjadi pembelajaran di ruang masing-masing dengan waktu yang tidak praktis sesuai jadwal pembelajaran, namun tentu saja sekolah harus tetap memberikan pengajaran yang optimal di dalam kondisi apapun. Sebagai contohnya terdapat salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung yang memberlakukan kurikulum darurat yaitu kurikulum balitbang sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran.

Kurikulum balitbang merupakan kurikulum penyederhanaan yang mana di dalam kurikulum ini berfokus pada materi yang esensial dan potensialnya saja. Dengan penyederhanaan Kompetensi Dasar berharap mengurangi beban belajar dan juga mampu meningkatkatkan kegiatan pembelajaran yang pada kenyataan tantangan semakin tinggi karena secara psikologis siswa sudah mengalami kejenuhan yang tinggi dengan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena pandemic ini.

Dengan diberlakukannya kurikulum balitbang ini tentu saja tidak semata -- mata hanya keputusan sepihak. Namun, sekolah banyak mempertimbangkan masukan -- masukan dari berbagai pihak seperti orang tua siswa, masyarakat, warga sekolah, dan juga ajaran tahun lalu dijadikan sebagai pertimbangan dalam penyusunan kurikulum. Selain itu, kurikulum yang disusun di sesuaikan dengan kebutuhan siswanya itu sendiri.

Kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan karakteristik siswa dan keadaan siswa, baik itu hambatan fisik ataupun mentalnya. Sebab psikis dari tiap -- tiap siswa itu berbeda -- beda dari satu individu terhadap individu lainnya. Dengan begitu kurikulum yang diterapkan harus bersifat fleksibel agar setiap kebutuhan masing -- masing siswa dapat terpenuhi dengan baik. Contohnya dengan di adakannya berbagai kegiatan ekstrakurikuler, hal tersebut dapat memberikan fasilitas untuk siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya yang mereka miliki. Sehingga potensi dari tia- tiap siswa dapat berkembang dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun