Mohon tunggu...
DEFRIANTI FISMIWIHARTI
DEFRIANTI FISMIWIHARTI Mohon Tunggu... Ilmuwan - Defrianti Fismiwiharti

Assalamualaikum wr.wb

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meski Kekinian, Bubble Tea Dapat Berdampak Buruk Jika di Konsumsi Secara Berlebihan

20 Januari 2020   05:40 Diperbarui: 20 Januari 2020   05:42 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini remaja senang mengonsumsi sesuatu yang sifatnya viral. Seperti yang kita ketahui, bubble tea sedang trending dalam beberapa bulan terakhir. Semua sibuk mencari mana yang paling enak tanpa memikirkan apa komposisi dari bubble tea itu sendiri  dan  dampak apa yang akan terjadi jika terlalu sering mengonsumsinya.

Bubble tea terbuat dari teh, susu, gula, dan boba alias Tapioca Pearl. Tapioka yang menjadi bahan dasar bubble (boba) terlalu banyak menumpuk dan sulit dicerna usus. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jae Eun Min, David B. Green dan Loan Kim, bubble tea memiliki kandungan gula sebesar 38 gram dan kalori sebanyak 299 kcal untuk setiap porsinya. Bubble bukan hanya menyumbang tambahan kalori, tapi juga tidak menyumbang nutrisi sedikit pun. Umumnya, bubble hanyalah karbohidrat, dan sedikit kandungan mineral dan vitamin tanpa serat (dr. Ivena, 2017).

Berikut beberapa dampak buruk akibat terlalu sering mengonsumsi bubble tea:

1. Kalori dan Gula Berlebihan

Mengutip dari hellosehat.com, bubble tea yang dipadu dengan susu memiliki kandungan gula tambahan seperti sukrosa, fruktosa, galaktosa, dan melezitosa. Berdasarkan pendapat dari American Hearts Association, kebutuhan gula tambahan dalam tubuh tidak boleh lebih dari 150 kcal/hari untuk pria dan 100 kcal/hari untuk wanita. Dengan takaran gelas bubble tea yang dijual di pasaran, kandungan gula dan kalori yang dihasilkan sangat tinggi dan melebihi batas normal (dr. Ivena, 2017).

2. Risiko Penyakit Jantung dan Asam Urat

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Caitlin Batt, et al, sering mengonsumsi minuman manis lebih dari 2 kali per hari, dapat meningkatkan risiko terkena asam urat sebesar 3,05 kali pada wanita dan pada pria sebesar 1,78 kali. Hal ini karena adanya kadar fruktosa dan kalori yang tinggi dan berlebihan dapat memicu terjadinya risiko penyakit jantung dan asam urat (Mph, 2010).

3. Penyebab Diabetes Melitus Tipe 2

Adanya kandungan gula yang tinggi, menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang berfungsi  mengatur kadar glukosa dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2 (Kasus, 2011).

4. Obesitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun