Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pengalaman Saling Bermaaf-maafan dari Masa ke Masa

22 Mei 2020   06:31 Diperbarui: 22 Mei 2020   07:11 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengalaman Saling Bermaaf-Maafan | Ilustrasi Olaham Pribadi

Dua hari lagi lebaran tiba. Seluruh umat muslim di dunia akan merayakan idul fitri. Setelah satu bulan penuh berjuang memerangi hawa nafsu, kini saatnya meraih hari kemenangan. Sebelum hari itu tiba, biasanya umat muslim saling berkirim pesan saling bermaaf-maafan.

Tradisi Bermaaf-Maafan

Tradisi Bermaaf-Maafan | Ilustrasi Olahan Pribadi
Tradisi Bermaaf-Maafan | Ilustrasi Olahan Pribadi

Sejak dulu tradisi saling bermaaf-maafan menjelang lebaran sudah ada. Entah siapa yang memulai ini. Menjadikan bermaaf-maafan sebagai rutinitas sebelum lebaran. Mulai dari berkirim pesan atau bahkan secara langsung.

Sebenarnya, adakah tradisi bermaaf-maafan ini pada zaman Nabi Muhammad SAW? Apakah memang saling bermaaf-maafan ini diatur di dalam Al Qur an dan Hadist?

Dalam sebuah hadist diriwayatkan, 

Dari Khalid bin Ma'dan ra, berkata, Aku menemui Watsilah bin Al-Asqo' pada hari Ied, lalu aku mengatakan, 'Taqabbalallah Minna Wa Minka". Lalu ia menjawab, 'Iya, Taqabbalallah Minna Wa Minka,'. Kemudian Watsilah berkata, 'Aku menemui Rasulullah SAW pada hari Ied lalu aku mengucapkan 'Taqabbalallah Minna Wa Minka', kemudian Rasulullah SAW menjawab, 'Ya, Taqabbalallah Minna Wa Minka' (HR. Baihaqi Dalam Sunan Kubra).

Tradisi bermaaf-maafan saat lebaran sudah ada di zaman nabi. Meski begitu, seyogyanya bermaaf-maafan tidak hanya dilakukan setahun sekali saja. Sebagai seorang muslim yang baik, tentunya kita harus saling bermaaf-maafan. Agar kita menjadi muslim yang fadhilah.

Sebagaimana dalam Al Qur an di surat An-Nur: 22, jelas ditegaskan bahwa orang yang memiliki fadhilah (keutamaan, keunggulan, kelebihan) diantara para mukmin harus memaafkan (membantu) kaum kerabat, golongan miskin, golongan Muhajirin yang mau hidup menurut Islam.

Jadi seharusnya saling bermaaf-maafan tidak hanya saat idul fitri saja ya. Tetapi harus dilakukan setiap hari. Bila kita berbuat kesalahan pada orang lain, segeralah meminta maaf. Begitu juga sebaliknya, maafkan kesalahan yang dilakukan oleh orang lain kepada kita.

Ucapan Maaf Saat Idul Fitri

Ucapan Maaf | Ilustrasi Olahan Pribadi
Ucapan Maaf | Ilustrasi Olahan Pribadi

Tak hanya kata maaf, biasanya saat idul fitri banyak orang yang mengucapkan "Minal Aidin Wal Faidzin". Apakah memang kalimat tersebut sesuai aturan islam?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun