Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lima Tradisi Selametan Unik di Jawa Timur

31 Mei 2018   22:44 Diperbarui: 31 Mei 2018   23:23 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selametan adalah sebuah tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Selain etnis Jawa, tradisi selamatan juga dilakukan oleh etnis Madura dan Sunda. Acara selametan biasanya dilakukan dengan mengundang keluarga dan kerabat untuk menikmati hidangan bersama. Hidangan saat selametam biasanya berupa nasi tumpeng lengkap dengan aneka lauk pauknya.

Menurut Cliford Greetz, tradisi selametan ini kebanyakan dilakukan oleh kelompok islam abangan. Slametan dilakukan untuk merayakan hampir semua kejadian, termasuk kelahiran, kematian,pernikahan, pindah rumah, dan sebagainya. Geertz mengkategorikan selametan ke dalam empat kategori, yaitu :

  • Yang berkaitan dengan kehidupan: kelahiran, khitanan, pernikahan, dan kematian
  • Yang terkait dengan peristiwa perayaan Islam
  • Bersih desa ("pembersihan desa"), berkaitan dengan integrasi sosial desa.
  • Kejadian yang tidak biasa misalnya berangkat untuk perjalanan panjang, pindah rumah, mengubah nama, kesembuhan penyakit, kesembuhan akan pengaruh sihir, dan sebagainya.

Di Jawa Timur ada banyak jenis selametan, namun setidaknya ada lima selametan yang unik, diantaranya :

1. Selametan Desa Jeladri

TribrataNEWS | Portal Polres Pasuruan
TribrataNEWS | Portal Polres Pasuruan
Desa Jeladri adalah sebuah desa kecil yang terletak di kecamatan Winongan kabupaten Pasuruan. Desa ini memiliki tradisi selametan yang unik. 

Setiap hari jadi desa, diadakan lomba menghias ancak. Ancak adalah tempat untuk menaruh makanan atau snack yang di kumpulkan masing-masing RT. Bentuk ancak dan jenis snack tidak dibatasi, yang penting di dalamnya terdapat nasi kuning yang merupakan simbol hidangan khas selametan.

2. Selametan Bergilir

Selametan bergilir diambil dari www.budayajawa.id
Selametan bergilir diambil dari www.budayajawa.id
Menjelang idul adha, ada tradisi unik selametan yang dilakukan oleh warga desa Papring, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Saat selametan bergilir masing-masing warga telah menyiapkan aneka macam masakan di rumahnya sebagai hidangan selamatan secara bergilir. 

Disebut bergilir karena pada acara ini tamu harus bergilir mendatangi rumah-rumah yang menjadi tuan rumah selametan. Biasanya ada sekitar lima hingga sepuluh rumah yang menjadi tuan rumah saat acara selametan bergilir. Wah bila di total, tamu harus makan sebanyak lima hingga sepuluh porsi saat acara selametan bergilir.

3. Selametan Tumpeng Sewu

Tumpemg Sewu diambil dari www.goodnewsfromindonesia,id
Tumpemg Sewu diambil dari www.goodnewsfromindonesia,id
Selain selametan bergilir, masyarakat Banyuwangi juga memiliki tradisi selametan unik lainya. Yaitu selametan tumpeng sewu yang dilakukan oleh masyarakat Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. 

Selametan tumpeng sewu ini dilakukan setiap menjelang idul adha. Pada acara tumpeng sewu ini warga membuat tumpeng pecel pitik lalu disajikan di tepi jalan dan dinikmati bersama.

Uniknya, di siang hari untuk melengkapi tradisi tumpeng sewu warga desa melakukan ritual menjemur kasur secara massal. Uniknya, semua kasur yang dijemur berwarna hitam dan merah. Warga Suku Using beranggapan bahwa sumber penyakit datangnya dari tempat tidur, sehingga mereka menjemur kasur di halaman rumah masing-masing agar terhindar dari segala jenis penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun