Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah TOP di Pulau Nias (Bagian 10)

30 Oktober 2020   08:52 Diperbarui: 30 Oktober 2020   09:05 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama seusia drama Jalan Salib yang diperankan oleh adik-adik Panti Asuhan Kinderdorf St. Antonius Padua (Dok.pri) 

Menjadi Abang bagi Adik-adik Panti Asuhan

Di paroki tempat saya menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP), ada sebuah yayasan panti asuhan. Nama pantinya adalah Panti Asuhan Kinderdorf St. Antonius dari Padua. 

Sebenarnya kata Kinderdorf (Bahasa Jerman: Panti Asuhan) sendiri sudah menjelaskan panti asuhan, tetapi karena sudah menjadi nama yang lebih dikenal maka namanya tetap disebut sebagai Panti Asuhan Kinderdorf dengan Santo Antonius Padua sebagai pelindungnya.

Panti asuhan tersebut dibangun dengan pola bangunan per unit. Setiap unit dihuni sekitar 7-10 orang dengan satu kakak pendampingnya. Kehadiran kakak pembimbing adalah untuk membantu dan menemani adik-adik panti dalam melakukan kegiatannya setiap hari. Kegiatan-kegiatan itu seperti belajar di sore dan malam hari, memasak, membersihkan unit, berkebun dan mengawasi agar adik-adik tidak nakal.

Yang menghuni panti itu ialah anak-anak dari keluarga yang kurang mampu dan yang yatim piatu. Usia mereka dari bayi hingga SMA. Setelah lulus dari SMA, ada yang langsung bekerja dan ada pula yang lanjut kuliah.

Panti asuhan itu dikelola langsung oleh Suster-suster dari Kongregasi OSF (Ordo Santo Fransiskus). Setiap unit, terdapat seorang suster di dalamnya dan bersama dengan kakak pendamping mereka menemani adik-adik panti.

Meskipun dikelola langsung oleh Suster-suster OSF, namun paroki tempat saya ToP juga bertanggung jawab atas kehadiran panti asuhan tersebut. Pastor Paroki menjabat sebagai moderator bagi pengelolaan panti tersebut.

Karena menjadi bagian dari pastoral paroki, maka saya pun membuat jadwal untuk berkunjung ke sana. Jadwal wajib ialah Rabu malam dan Minggu malam. Pada saat itu saya akan menemani mereka dalam berlatih musik dan lagu. Kebetulan saya memiliki sedikit kemampuan dalam bermain organ, dan kemampuan yang sedikit itulah yang saya bagikan kepada mereka. Sementara untuk lagu, saya menemani pastor yang sudah sejak lama melatih mereka.

Di luar jadwal wajib, saya juga memiliki jadwal tidak wajib. Di sore hari, saat tidak ada pekerjaan di kebun atau setelah bekerja di kebun, saya akan berkunjung ke panti untuk menemani mereka berolahraga.

Adakalanya saya juga hadir disaat mereka sedang belajar malam. Saya sengaja melakukannya untuk menemani mereka dalam belajar. Jika ada pelajaran yang sukar mereka dipahami, maka saya pun dengan senang hati membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun