Mohon tunggu...
Dedy Padang
Dedy Padang Mohon Tunggu... Petani - Orang Biasa

Sedang berjuang menjadikan kegiatan menulis sebagai sarana yang sangat baik untuk menenangkan diri dan tidak tertutup kemungkinan orang lain pula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memurnikan Motivasi Perbuatan Memberi Supaya Menerima

17 Juli 2020   20:43 Diperbarui: 1 September 2022   22:30 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada artikel sebelumnya, saya telah memberi penjelasan tentang cara memurnikan motivasi memberi karena telah menerima. Nah, dalam artikel kali ini saya akan memberi penjelasan tentang cara memurnikan motivasi memberi untuk menerima. 

Tujuannya ialah agar kita tidak berhenti untuk memberi atau pun merasa kecewa jika perbuatan baik yang kita lakukan tidak mendapatkan balasannya secara langsung.

Perbuatan memberi supaya menerima atau mendapatkan balasan dari orang yang kita beri memang sering berujung pada rasa kecewa karena tidak selalu terjadi bahwa apa yang kita beri mendapat balasannya secara langsung. 

Akhirnya karena merasa tidak mendapatkan balasan maka perbuatan memberi pun bisa berhenti. Dan kita tidak mau lagi memberi atau berbagi kebaikan dalam hidup kita.

Tetapi teman-teman, kita tidak boleh berhenti memberi hanya karena tidak mendapatkan balasannya dari orang lain. Kita harus meletakkan perbuatan memberi dalam konteks yang ilahi. Caranya adalah demikian.

Memang kita tidak selalu bisa menerima balasan dari apa yang telah kita beri, namun kita percaya bahwa Tuhan akan memperhitungkan hal itu sebagai pahala yang membuat kita layak mendapatkan berkat dari-Nya karena memberi itu dalam dirinya sendiri adalah baik. Untuk itu, jika kita tidak mendapatkan balasan secara langsung dari sesama kita, maka kita tidak perlu berkecil hati atau pun kecewa. 

Tetaplah memberi karena Tuhan tidak akan lupa untuk membalasnya kepada kita. Mungkin bukan hari ini atau persis saat kita melakukan perbuatan memberi tersebut tetapi bisa saja besok atau jauh ke depan sesuai dengan waktunya Tuhan karena waktu Tuhan bukan waktu kita namun waktu Tuhan pasti selalu yang terbaik untuk kita.

Lagi pula, Tuhan itu punya banyak cara yang tidak kita sangka-sangka untuk membalas kebaikan yang kita buat. Mungkin bukan dari orang yang kepadanya kita berbuat kebaikan tetapi dari orang lain atau bahkan boleh jadi dari orang yang tidak kenal. 

Kita tidak pernah tahu saat kapan Tuhan bertindak. Namun kita yakin bahwa saat itu adalah saat yang terbaik untuk merasakan keadilan Tuhan dalam hidup kita.

Teruslah berbagi kebaikan agar hidup kita berkenan kepada Allah. Karena Allah adalah Kasih dan setiap orang yang berbuat kasih dalam hidupnya Allah tinggal di dalam dia dan dia di dalam Allah.

Salam kebaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun