Dibalik seretnya produksi minyak bumi nasional saat ini, ternyata Indonesia memiliki sejarah yang cukup membanggakan mengenai pengembangan minyak bumi ini. Pengeboran minyak pertama di Indonesia, yang dilakukan oleh J Reerink, 1871, hanya beda 12 tahun dari pengeboran pertama di dunia oleh Drake dan William Smith - bukan Will smith yang artis loh (1859), di negara bagian Pensilvania, Amerika Serikat. Untuk diketahui lifting minyak bumi kita kuarter pertama 2011 hanya mencapai 917 bph (barel per hari) dari target rata-rata 970 bph. (Eiiiits jangan hanya termangu dan terbuai sama kata membanggakan itu yah... tapi harus fokus nih pada kalimat terakhir ...miris jadinya aku)
Sejarah lainnya adalah :
- Zylker merupakan orang pertama yang memperolah konsesi di daerah Telaga Said, Langkat, Sumatra Utara seluas 500 bahu (3,5 km persegi), dari Sultan Langkat pada tahun 1883Â yang setahun kemudian, mulai berproduksi dan menghasilkan 8000-an liter minyak bumi. (Wah hebat euuuy)
- Untuk mendukung pengembangan usaha minyak di lapangan ini, maka dibangunlah jaringan pipa dan kilang minyak oleh Jean Baptist August, sepeninggal Zeilker. Kilang minyak Pangkalan Brandan tersebut selesai dibangun pada tahun 1892 dan enam tahun sesudahnya dibangun tangki penimbunan dan fasilitas pelabuhan di Pangkalan Susu . Jadi Pelabuhan Pangkalan Susu merupakan pelabuhan ekspor minyak pertama di Indonesia (gak kebayang sama aku gimana hasil pengolahannya n mesin yang makan itu minyak gimana yah)
- Kilang Cepu dibangun oleh De Dordtsche Petroleum Maatschappij pada 1894. Mengolah crude lapangan-lapangan sekitar Cepu dengan proses distilasi atmosfir. Dibeli BPM 1911.
- Kilang Balikpapan dibangun 1894 oleh Shell Transport and Trading Company sebelum bergabung dalam Royal Dutch Shell. Mengolah minyak yang diproduksi lapangan Sanga- sanga.
- Kilang Plaju. BPM mendirikan kilang ini dan beroperasi 1904. Dirancang mengolah crude dari lapangan sekitar Palembang. Kilang Plaju terus dilengkapi.
- Kilang Sungai Gerong. Dibangun oleh Stanvac, mulai beroperasi Mei 1926. Bahan baku kilang ini berasal dari lapangan Talang Akar, Jirak, Benakat, Lirik, Pendopo, dan Selo.
Jadi kalau liat dari sejarahnya mah lah dunia pencarian bakat (ehhhh salah emang Oil Idol, maksudnya pencarian minyak alias eksplorasi bahasa kerennya) dan penyedotan dan pengolahan minyak alias bahasa kerennya eksploitasi n processing di negara tercinta ini dah bener2 mendarah daging (harusnya...). Mungkin harus ada gebrakan dari pemerintah n perusahaannya. (Diantos gebrakannya ESDM, BP Migas n Pertamina...ayo maju Minyak Indonesia ...jangan menyerah n jangan terlena sama sejarah yang berkilau di masa lalu) Berlanjut nanti yah ke sejarah perusahaan minyaknya...