siapa yang tidak tahu fc Barcelona, klub sepakbola asal catalan spanyol  tersebut adalah salah satu klub terbaik dunia saat ini dengan berbagai koleksi trofi yang diraihnya. Klub yang lahir tanggal 29 november 1899 tersebut Sudah melahirkan banyak legenda sepakbola, sebut saja Xavi Hernandez, Ronaldinho, Andreas Iniesta, Charles Puyol, Maradona hingga Lionel messi yang saat ini masih aktif bermain.
Namun siapa sangka, Barcelona ternyata mempunyai seorang legenda sepakbola asal asia tenggara, tepatnya dari Filipina, dia adalah Paulinho Alcantara.
Pria kelahiran Iloilo, Filipina 7 oktober 1896 tersebut, tercatat sebagai satu penyerang hebat Barcelona pada awal abad ke-20. Bahkan dengan torehan apiknya selama memperkuat Barcelona, label legenda tersemat dalam dirinya.Paulinho tercatat  memperkuat Barcelona sebanyak dua periode yaitu pada tahun 1912 -- 1916 dan 1918 -- 1927.
Memulai karir junior di FC Galeno, bakat Paulinho ditemukan oleh pendiri Barcelona yaitu Joan Gamper. Saat itu Joan Gamper sangat tertarik dengan kemampuan Paulinho dan langsung memboyongnya. Tidak butuh waktu lama bagi Paulinho untuk debut, karena tanggal 25 februari 1912 dia langsung diberi jatah tampil saat melawan catala sc pada kejuaraan sepakbola catalunya.
Di laga perdananya tersebut, Paulinho berhasil mencetak hattrick dan membantu Barcelona pesta gol 9-0. Luar biasanya saat itu ia baru berusia 15 tahun 4 bulan 18 hari dan menjadi rekor pemain termuda sekaligus pencetak gol termuda yang sampai saat ini belum terpatahkan.
Sayang, kebersamaan Paulinho dan Barcelona hanya bertahan selama empat tahun karena ia harus kembali pulang ke Filipina untuk melanjutkan studi medisnya. Selama empat tahun tersebut, paulinho berhasil mencatatkan 47 penampilan dan menorehan 55 gol.
Saat kembali ke Filipina, Paulinho tidak serta merta meninggalkan karir sepakbolanya, disana ia bergabung dengan klub lokal yaitu Bohemian Sporting Club.
Efek kehadiran Paulinho sangat terasa di klub tersebut, ia dua kali membawa klub nya juara pada ajang Filipina cup pada tahun 1917 dan 1918. Capaian di klub tersebut membuatnya terpilih masuk kedalam timnas Filipina tahun 1917 untuk tampil di ajang Far Eastern Championship Games Tokyo.
Ia membantu timnas Filipina saat mengalahkan Jepang dengan skor telak 15 -2, yang sampai sekarang masih menjadi rekor kemenangan terbesar Filipina dalam sepakbola internasional.
Kehilangan Paulinho membuat prestasi Barcelona kian terpuruk, untuk mengatasinya pihak Barcelona sengaja mengirimkan perwakilan ke Filipina untuk membujuk orang tua Paulinho mengembalikannya ke spanyol. Alhasil pada tahun 1918 paulinho pun kembali ke Barcelona dan terbukti setelah ia kembali bergabung, permainan Barcelona kembali hidup dan pada tahun 1919 mereka merebut kejuaraan catalunya kembali.
