Mohon tunggu...
Dede Taufik
Dede Taufik Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Muridku, Penghidupanku

24 Mei 2023   12:04 Diperbarui: 24 Mei 2023   12:14 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi seseorang yang berprofesi sebagi guru memiliki tugas utamanya yaitu mengajar dan mendidik. Keduanya tak dapat dipisahkan, dan keduanya pula harus seimbang. Mengajar berkaitan dengan upaya untuk menuntun murid agar memiliki pengetahuan dan wawasan. Sementara, mendidik berkaitan dengan upaya untuk menuntun murid agar memiliki karakter yang baik.

Penulis sendiri saat ini berprofesi sebagai guru. Diawali dengan kuliah di keguruan yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tahun 2005 hingga 2007, menempuh pendidikan D2 PGSD. Dilanjutkan dengan menempuh pendidikan S1 dan lulus memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) di tahun 2010.

Masih ingat, waktu itu penulis merupakan D2 PGSD bungsu atau terakhir untuk program pendidikan D2 PGSD. Pasalnya, saat itu guru diharuskan pendidikannya minimal S1. Sehingga, melanjutkan dari D2 ke S1 secara langsung tanpa rehat terlebih dahulu adalah pilihannya.

Kembali lagi pada kaitannya tugas guru yaitu mendidik dan mengajar. Tentunya, tugas guru itu tak terlepas dari yang diajar dan didik yakni murid. Tak akan ada sebutan guru, jika tak ada murid. Begitupun sebaliknya, tak akan ada sebutan murid jika tak ada guru. Keduanya, saling melengkapi.

Bagi penulis selaku guru di salah satu sekolah negeri. Murid itu adalah sumber penghidupan. Jika tak ada mereka, mungkin saja penulis tak akan pernah menjadi guru. Sehingga, penulis punya asumsi jika "muridku, penghidupanku".

Murid sebagai sumber penghidupan bagi seorang guru. Tentunya menjadi suatu keharusan untuk dapat dirawat dengan baik tumbuh dan kembangnya murid itu sendiri. Menjalankan tugas dengan sebaik mungkin. Mengajar dan mendidik murid dengan sepenuh hati.

Sebagai seorang kepala keluarga, tentunya kita semua ingin hasil yang diperoleh halal dan penuh berkah. Hal itu karena, nantinya akan diberikan untuk menafkahi anak istri. Khususnya, untuk anak-anak kita tentunya ingin tumbuh dengan rizki yang halal dan penuh berkah. Agar mereka bisa tumbuh sesuai dengan harapan, yakni cerdas dan juga berkarakter.

Sebagaimana tujuan dari tugas utama kita sebagai guru yakni menuntun murid untuk dapat cerdas dan juga berkarakter. Dalam hal ini, kita sebagai guru punya keinginan yang sama baik untuk anak kita sendiri maupun juga murid kita untuk bisa cerdas dan juga berkarakter.

Tantangan bagi kita sebagai guru di era sekarang, tentunya sangat banyak. Misalnya, yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi. Seiring dengan berkembangnya teknologi, muncul berbagai media sosial. Ada yang berbentuk tulisan dan gambar, serta ada pula yang berbentuk video. Ditambah lagi dengan merebaknya game online. Sampai memunculkan istilah "mabar" ketika bermain game online tersebut.

Kita sebagai guru, memang tak bisa mengontrol selalu aktivitas yang dilakukan oleh para murid kita. Namun, meskipun demikian kita bisa melakukan kolaborasi dengan para orang tua. Maksudnya, orang tua yang berperan penting di dalam pendidikan keluarga disarankan untuk dapat mengontrol berbagai aktivitas anak-anaknya. Jika ada yang terjadi penyimpangan misalnya, maka hal itu dapat dikoordinasikan dengan guru. Tujuannya agar permasalahannya dapat dicarikan solusinya secara bersama-sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun