Bandung (29/08/22)- Sampah plastik adalah jenis sampah anorganik, sampah jenis ini tidak dapat diuraikan begitu saja dan membutuhkan waktu bertahun – tahun untuk dapat diuraikan. Penguraian sampah plastik diperlukan waktu sekitar 50-100 tahun.
Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut. Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.Â
Sayangnya masyarakat Indonesia belum memperdulikan betul bahaya sampah plastik tersebut, dan masih saja selalu menggunakannya di kehidupan sehari-hari.
Pada Juli 2022 penulis melakukan survey dan wawancara langsung bersama bapak RW 07 Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung mengenai sampah plastik yang masih terbilang tinggi di lingkungan tersebut.
Melihat hal ini tentu perlu dibutuhkan sesuatu yang dapat mengurangi sampah plastik. Untuk itu saya bersama kelompok 21 KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2022 melakukan sosialisasi mengenai ajakan kurangi sampah plastik (AKUSTIK) kepada warga RW 07 dan siswa di SD Negeri 108 Ciumbuleuit.Â
Kami berinisiatif untuk membuat kerajinan dari sampah plastik kepada adik-adik kita di SD Negeri 108 Ciumbuleuit dan membuat kantong belanja berupa tas totebag untuk warga RW 07 yang harapannya dapat sedikit mengurangi sampah plastik di RW 07.
Pada program yang dilaksanakan oleh Kelompok 21 mengajak siswa siswi SD Negeri 108 Ciumbuleuit, Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung untuk membuat kerajinan hiasan jendela dari bekas air mineral gelas. Sosialisasi ini dimulai dengan menjelaskan jenis jenis sampah dan contohnya, serta cara membuat kerajinan hiasan jendela.
Adapun cara membuat hiasan dinding sebagai berikut :
Siapkan alat dan bahan berupa gelas plastik air mineral, gunting, dan staples.
Setelah semua alat dan bahan siap langkah selanjutnya adalah memisahkan bagian lingkaran atas gelas dan badan gelasnya.