Mohon tunggu...
Dede Sulastri
Dede Sulastri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia. Tertarik dalam dunia pendidikan dan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Gizi Seimbang Berbasis Website Interaktif pada Siswa Sekolah Dasar

23 Agustus 2022   09:40 Diperbarui: 23 Agustus 2022   10:36 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan Website Gizi Seimbang untuk Edukasi (Dokpri)

Dewasa ini, media pembelajaran berupa permainan berbasis teknologi hingga powerpoint merupakan salah satu media yang populer digunakan sebagai alat mencapai tujuan pendidikan secara efektif. Penggunaanya jauh lebih menarik serta sesuai dengan karakteristik tumbuh kembang anak usia sekolah dasar. Penggunaan teknologi dapat dioptimalkan salah satunya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting dan gizi buruk. Dengan demikian, perlu adanya usaha lingkungan untuk mencapai hal tersebut salah satunya melalui penggunaan dan pengembangan website interaktif.

Menurut Word Health Organization (WHO), terdapat tiga indikator tolak ukur status gizi pada anak yaitu berat badan terhadap umur, tinggi badan terhadap umur, dan berat badan terhadap tinggi badan. Kesehatan, pendidikan, dan teknologi sudah sewajarnya saling berperan guna tercapainya tujuan yang diharapkan. Kegiatan edukasi dapat dilaksanakan di kelas dengan bantuan smartphone dan laptop yang tersedia. Setiap siswa secara mandiri atau kelompok kecil mengakses materi yang disampaikan untuk kemudian menerima sedikit penjelasan terkait penggunaan website.

Masalah perilaku makan, perilaku hidup bersih dan sehat, serta penyakit yang berkaitan dengan gizi perlu menjadi perhatian saat ini terutama pada tingkat sekolah dasar. Hal tersebut disebabkan karena belum terdistribusinya dampak  dari kebijakan dan berimplikasi pada penerapan secara optimal sehingga  diperlukan  penyelenggaraan  gizi  seimbang  berupa sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, konseling, praktik gizi seimbang, dan edukasi gizi. Keterpaduan pendidikan, teknologi hingga kesehatan ini sejatinya dilakukan guna mencapai tujuan sebagai berikut:

  • Sebagai bentuk upaya dan tanggung jawab dalam dunia pendidikan;
  • Sebagai wujud menciptakan Desa Tanpa Kelaparan yang sekaligus menjadi tujuan dalam SDG's Desa;
  • Mengoptimalkan peran dan fungsi sekolah dalam upaya edukasi dan sosialiasi;
  • Pemulihan sektor pendidikan dan kesehatan pasca pandemi covid-19;
  • Mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran serta meningkatkan partisipasi peserta didik di kelas;
  • Membangun dan meningkatkan kesadaran anak / peserta didik terkait pentingnya gizi seimbang; dan
  • Terbentuknya sikap peduli serta berupaya menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.

Gizi seimbang sering kali dihiraukan oleh orang tua maupun anak karena semakin maraknya makanan dan jajanan instan yang tidak memenuhi kecukupan gizi. Pedoman Gizi Seimbang merupakan pedoman yang berisi susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Pedoman Gizi Seimbang menganjurkan empat pilar terkait perilaku gizi untuk diterapkan setiap hari. Empat pilar gizi seimbang tersebut adalah mengonsumsi aneka ragam pangan, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan aktivitas fisik, dan memantau berat badan secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal.

Terdapat 10 pedoman gizi seimbang yang dapat diterapkan diantaranya biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok, batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak, lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal, biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, biasakan sarapan pagi, biasakan minum air putih yang cukup dan aman, banyak makan buah dan sayur, biasakan membaca label pada kemasan pangan serta mensyukuri dan nikmati aneka ragam makanan. (Kemenkes, 2019)

Melalui kegiatan edukasi gizi seimbang berbasis website interaktif, pendidik dan peserta didik turut dilibatkan dalam menyikapi tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Media ini perlu dikembangkan secara berkelanjutan agar pemanfataannya dapat lebih optimal. Pengunaan media website interaktif sebagai solusi dari berbagai problematika yang terjadi dalam dunia pendidikan dan kesehatan masa kini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun