Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Resume Pengalaman Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa Pandemi Covid-19

7 November 2023   04:33 Diperbarui: 8 November 2023   01:58 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikut merupakan resume atau ikhtisar pengalaman seorang guru ketika melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi covid-19. Beliau merupakan seorang guru IPA yang bertugas di salah satu SLTA di kota Tanjungpandan (kita samarkan menjadi X). Resume ini akan saya susun berdasarkan empat poin utama, 1) cerita pengalaman guru ketika melaksanakan PJJ; 2) media pembelajaran yang digunakan selama PJJ; 3) kelebihan dan kekurangan PJJ; dan 4) kesimpulan dari penulis.

  • Pengalaman:

Sebagai imbas dari adanya pandemi covid-19 guru dan peserta didik dari tahun 2020 ke 2021 mulai beradaptasi dengan moda KBM baru, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Di awal pelaksanaannya guru dan peserta didik di sekolah X pun mengalami sedikit kesulitan, karena tentu mereka diharuskan melakukan kegiatan yang tidak biasa. 

Di awal pelaksanaan PJJ sendiri guru-guru memanfaatkan media teknologi sederhana seperti WA grup, sebagai ruang untuk berkomunikasi dengan siswa, melakukan presensi, pemberian materi, serta asesmen. Pada giliran selanjutnya, mulai maraklah bermunculan pelatihan-pelatihan untuk guru dalam melaksanakan PJJ. Pada pelatihan-pelatihan inilah pemanfaatan ragam teknologi dalam pembelajaran, seperti Google classroom, Google form, Google slide, Google doc, dsb mulai digunakan.

Selain dari sisi guru dari sisi peserta didik juga diketahui terdapat kendala. Umumnya perihal kuota internet. Untuk mengatasi hal ini pihak sekolah kemudian melakukan kerja sama dengan salah satu perusahaan provider jaringan internet untuk bisa memberikan fasilitas yang dibutuhkan peserta didik. Pada gilirannya, Kemendikbud juga memberikan bantuan kuota kepada peserta didik, jatah kuota tambahan (kuota pendidikan) khusus untuk melakukan pembelajaran.

Adapun gambaran pembelajaran di masa pandemi ini sendiri mengalami beberapa perubahan. Di awal terjadinya pandemi (awal tahun 2020) pembelajaran tatap muka distop secara penuh dan seluruh aktivitas pembelajaran dilakukan secara jarak jauh (PJJ). Seiring mulai melandainya kasus pandemi pelaksanaan pembelajaran kemudian mulai dicampur/blanded (jarak jauh dan tatap muka) dengan memberikan batasan kepada peserta didik, satu kelas hanya 50% tatap muka dan 50% PJJ dengan sistem rolling (bergantian) setiap seminggu sekali.

  • Media yang Dugunakan dalam PJJ:

Dalam PJJ media yang digunakan oleh guru adalah laptop, jaringan internet/wi-fi, dan fasilitas sekolah lainnya. Guru sendiri pada masa pelaksanaan PJJ ini masih diharuskan untuk hadir dan berkegiatan seperti biasa di sekolah. 

Agar pelaksanaan PJJ menjadi lebih menarik, selain menggunakan Google classroom materi pembelajaran juga biasa disajikan dengan menggunakan aplikasi kahoot, quizizz. Kemudian, jika pembelajaran membutuhkan praktik, maka pembelajaran dilakukan secara virtual dengan menggunakan Google meet atau Zoom.

Adapun untuk hasil belajar, biasanya guru menyesuaikannya dengan kesenangan atau kegemaran murid. Jika murid senang dengan konten di media sosial, maka peserta didik akan diarahkan untuk membuat hasil laporan belajar dengan membuat konten foto di Instagram, video di YouTube, Tik tok, teks di website/blog, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengimplementasian konsep pembelajaran paradigma baru, khususnya dalam ranah pembelajaran berdiferensiasi. 

  • Kelebihan dan Kekurangan PJJ:

Kelebihannya jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional adalah biaya lebih murah karena media pembelajaran hanya bermodalkan handphone dan kuota yang syukurnya sudah difasilitasi oleh sekolah dan pemerintah.

Selain itu, kegiatan pembelajaran bisa dilakukan kapan saja, fleksibel, dengan membuat kesepakatan terlebih dahulu antara guru dan murid. Kemudian, materi pembelajaran juga bisa diakses dan bisa dipelajari secara luas karena langsung terkoneksi serta berbasis data internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun