Mohon tunggu...
dedeh hindayati
dedeh hindayati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana IAIN SNJ Cirebon

Semua ingin menjadi hoby

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Budaya Positif pada Pendidikan

23 November 2022   08:54 Diperbarui: 23 November 2022   08:57 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru penggerak merubah paradigma saya tentang pendidikan dan pengajaran. Sebelum saya belajar di guru penggerak dalam mengajar tidak sebaik dan semenarik setelah saya belajar di guru penggerak, dulu dalam kegiatan pembelajaran berfokus dan menjadikan teacher center namun setelah belajar di guru penggerak mengubah mindset saya menjadi student center.

Setelah mempelajari satu modul di guru penggerak membuat ilmu dan pengalaman saya bertambah. Dalam modul 1.4 tentang budaya positif memaparkan tentang pentingnya seorang guru memahami dan menyakini pendidikan KHD demi menciptakan budaya positif yang akan diterapkan di sekolah pada umumnya dan kelas pada khususnya.

Budaya positif sangatlah penting diterapkan disekolah demi terciptanya lingkungan sekolah yang nyaman, aman dan menyenangkan. budaya positif tidak lah mudah diciptakan tanpa adanya kesadaran dan kerjasama antar warga sekolah.

Motivasi yang utama dalam menerapkan budaya positif dikelas adalah merujuk pada filosofis KHD bahwa dalam melaksanakan pembelajaran itu kita harus menuntun anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya, sehingga anak merasa senang dan bersemangat ketika belajar. Foto ini menggambarkan tentang pembuatan project lampu lalu lintas kelas VI di sekolah tempat saya mengajar

Sebagai guru saya menerapkan budaya positif dimulai dari diri sendiri dan kelas saya. Beberapa tahapan saya saya lakukan dalam membangun budaya positif adalah

  1.  Memberikan keteladanan kepada siswa, seperti datang tepat waktu, berpakaian sopan dan rapih dan juga selalu memberikan senyum dan sapa
  2. Menjelaskan nilai-nilai keteladanan yang dicontohkan, seperti manfaat dan kerugian yang didapat dan jika tidak dilakukan
  3. Buat keyakinan kelas dengan kesadaran diri tanpa mengharapkan reward ataupun takut pada hukuman
  4. Mengaplikasikan budaya positif dalam keseharian, tidak hanya pada waktu dan orang-orang tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun