Faktor ekonomi makro yang diwakili oleh laju inflasi dan tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan, tetapi pengaruhnya tidak signifikan. Inflasi merupakan kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus. Tingginya laju inflasi akan meningkatkan harga jual barang  dan menurunkan daya beli masyarakat karena turunnya pendapatan riil bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap bahwa tingkat bunga nominal dipengaruhi oleh tingkat bunga riil dan tingkat inflasi, sehingga laju inflasi dapat mempengaruhi besarnya tingkat suku bunga. Apabila laju inflasi meningkat, pemerintah akan meningkatkan suku bunga agar kestabilan moneter tetap terjaga. Peningkatan suku bunga bagi perusahaan dalam industri manufaktur akan berpengaruh pada nilai sekarang.
Perusahaan dengan rasio pinjaman yang tinggi akan menyebabkan laba perusahaan berkurang karena harus membayar lebih banyak untuk biaya bunga dan terpaksa kehilangan kesempatan dalam berinvestasi. Hal tersebut menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan berkurang. Rendahnya laba yang didapat oleh perusahaan menggambarkan rendahnya nilai. Nilai yang rendah menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan karena perusahaan tidak mampu menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimilikinya. Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat adanya hubungan negatif antara faktor ekonomi makro dengan kinerja keuangan. Meskipun demikian, faktor ekonomi makro ternyata tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Sektor industri dasar dan kimia serta sektor aneka industri yang tidak termasuk dalam kategori makanan berubah cenderung tidak mengalami kenaikan harga, sehingga laju inflasi yang terjadi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur dalam penelitian ini. Stabilnya tingkat suku bunga juga menyebabkan perusahaan dapat mendapatkan berbagai peluang investasi dengan biaya bunga yang rendah, sehingga perusahaan dapat meningkatkan kerjanya dan laba perusahaan tidak habis digunakan untuk membayar bunga. Hal tersebut menyebabkan perusahaan memiliki tingkat kesensitifan yang rendah terhadap laju inflasi dan tingkat suku bunga. Rendahnya kesensitifan perusahaan manufaktur terhadap laju inflasi dan tingkat suku bunga menyebabkan faktor ekonomi makro tidak memiliki pengaruh penting terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur.
_Dede Suryadi (502190068) PSB 3B, KOMPASIANA, SABTU,16-JANUARI-2021_