Membagi fokus itu sangat tidak gampang, bahkan ketika dilakukan di dalam bidang sepak bola yang selalu melibatkan banyak orang. Nyatanya, sedikit dari mereka yang mampu menyapu bersih semua gelar.
Mereka yang melakukannya juga tidak bisa terus-menerus mengulanginya. Itulah mengapa, ketika melihat Inter bobrok di Liga Champions dan dibumikan Juventus di Coppa Italia, itu bisa dianggap sebagai bagian dari pengorbanan untuk dapat berada di puncak klasemen sementara Serie A.
Lalu, apakah mereka akan juara?
Belum tentu. AC Milan masih sangat terbuka untuk mengejar perolehan poin Inter. Apalagi, Juventus yang disebut-sebut masih bisa menjuarai Serie A sekalipun dengan pelatih berbeda.
Jika Juventus yang juara Serie A lagi, maka Andrea Pirlo adalah pelatih keempat Juventus yang mampu meneruskan tongkat estafet juara yang pernah dibawa lari oleh Antonio Conte.Â
Conte saat itu membawa Juventus menggusur masa kejayaan duo Milan, yang seolah langsung terguling-guling dan sulit bangun kembali setelah Juve scudetto.
Musim ini, peta persaingannya kembali menjadi milik trio garis-garis hitam vertikal dengan tiga corak berbeda. Biru, merah, dan putih.
Sampai kemudian, pertanyaannya adalah siapa yang akan membawa klub ini terus berlari kencang menuju garis finis?
Inter sejauh ini sebenarnya sangat terbantu oleh produktivitas dan permainan Lukaku. Dia tidak hanya mencetak gol, tetapi juga bisa membagi bola. Termasuk menjadi tumpuan sepak bola pragmatis yang terkadang dicoba Inter Milan.