Namun, kehilangan Ramos seharusnya tidak menjadi permasalahan besar bagi Real Madrid. Mereka seharusnya dapat memaksimalkan kualitas mereka di lini tengah dan lini depan. Mereka harus mampu memperagakan permainan yang mirip dengan pertandingan melawan Valencia di Piala Super Spanyol beberapa waktu lalu.
Saat itu, mereka bermain dengan banyak pemain tengah dan membuat permainan Los Che tak berkembang. Ini seharusnya dapat dilakukan ketika berada di Etihad Stadium. Membiarkan Manchester City bermain sesuai karakter mereka jelas akan menjadikan Real Madrid sebagai bulan-bulanan.
Maka dari itu, akan lebih menarik jika Real Madrid bermain lebih fokus pada satu titik dan memberikan ketidaknyamanan pada bidang permainan Kevin De Bruyne dkk. Jika hal itu mereka lakukan, target untuk membalikkan keadaan bisa saja terjadi.
Namun apakah Manchester City akan pasrah dipermalukan di kandang sendiri seperti di musim lalu?
Jawabannya bisa saja tidak. Karena di laga ini saja Pep Guardiola sudah mampu mencoba bermain dengan cara sedikit berbeda. Hal ini dapat dilihat dari formasinya yang menempatkan Bernardo Silva sebagai striker, bukan Gabriel Jesus. Padahal penyerang asal Brazil itu adalah striker murni.
Beruntung, implementasi dari formasi itu dapat dibilang berhasil. Mereka dapat membalas ketertinggalan menjadi 1-1 dan berhasil pula membalikkan keadaan dengan eksekusi penalti dari Kevin De Bruyne.
Jika taktik itu dapat menghasilkan kemenangan dan di kandang lawan yang dikenal sangat sulit ditaklukkan, maka di kandang sendiri seharusnya Pep Guardiola dapat menghadirkan kembali taktik yang dapat membuat Karim Benzema gagal mencetak gol lagi.
Perjalanan Manchester City di Liga Champions musim ini patut diikuti. Karena, mereka memang diharapkan dapat mencari pembuktian bahwa mereka tidak hancur di musim ini. Mereka harus tetap seperti tim kuat di musim kemarin yang bahkan sebenarnya ideal untuk bertemu dengan Liverpool di partai puncak Liga Champions.
Baca juga: Musim Apes Man. City dan Liga Liverpool
Di musim ini, mereka harus menuntaskan misi mereka sebagai tim besar --yang dicap pesakitan, yang ternyata masih sanggup berprestasi. Apalagi jika benar-benar sanggup menjuarai Liga Champions dan mengalahkan sang juara bertahan Liverpool, maka bisa saja "hutang" di Premier League dapat dianggap lunas.
Namun, apakah gelar juara Liga Champions akan dicabut jika mereka berhasil meraihnya?