Realitas ini jika dipahami sejak awal (tidak hanya dilihat saja), maka akan menyadarkan kita bahwa peluang untuk meraih sesuatu dengan alternatif itu bukanlah kemustahilan. Penulis yakin bahwa mereka yang sekolah di swasta juga awalnya ingin sekolah di negeri. Hal ini juga sama seperti melihat perbandingan antara alumni tepat waktu dengan yang tidak tepat waktu -melalui contoh itu.
Dua realitas ini pada akhirnya dapat mewakili kondisi dalam kehidupan yang lebih kompleks. Misalnya ranah pekerjaan dan ekonomi. Memang, mencari pekerjaan dewasa ini semakin sulit. Namun, jika kita berani mencari alternatif -asal tidak negatif, maka hal itu sah untuk dilakukan.
Jadi, mari kita buat kehidupan ini tidak selalu sesuai plan A. Memang, kita harus berupaya dulu untuk menggapainya. Namun, sebelum menghadapi kegagalan dan menyerah, kita seharusnya memiliki tabungan plan lain (sebanyak-banyaknya). Sehingga, ketika gagal di satu rencana, masih ada rencana lain yang membuat kepala kita tetap mendongak.
Upaya ini yang harus ada bagi kita untuk dapat tetap bertahan hidup. Karena, hidup ini adalah keistimewaan, apalagi ketika kita menjadi manusia yang mampu berpikir dan menghasilkan kehidupan sekompleks ini. Kita yang membuatnya, maka kita harus menjalaninya sampai batas akhir maksimal dari kehidupan kita.
Biarkan waktu yang mengakhiri proses belajar kita dalam memahami kehidupan, bukan kita yang mengakhiri. Jadi, tetap semangat untuk hidup, teman! Cause, your life is beautiful and blessed although not shining ever.
Malang, 29 November 2019
Deddy Husein S.
Catatan akhir:
Saya juga pernah merasa sangat putus asa. Namun, dorongan semangat dari orang lain, kepercayaan dari orang lain bahwa kita bisa, termasuk masih adanya orang yang mau mendengar apa yang kita katakan, itu akan membuat kita dapat bertahan hidup. Namun, keputusan untuk bangkit dan akan kembali menjadi sosok yang seperti apa itu adalah hak kita.
Saya juga baru tahu hal ini ketika mengalaminya sendiri. Rasanya sangat berat saat itu. Bahkan, saya sungguh tidak berani lagi bermimpi. Menurut saya, sisi terkelam dari manusia adalah ketika manusia sudah kehilangan mimpinya. KOSONG!
Jadi sebelum terlambat, saya mengungkapkan sekelumit kisah gelap saya. Semoga tulisan ini dapat membuat pembaca termotivasi untuk bertahan hidup, bukan malah jatuh sejatuh-jatuhnya.